Hargo.co.id, GORONTALO – Bagi warga setempat, aktifitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) Taluditi, bukan hal yang baru lagi. Keluar masuknya alat berat (Ekskavator) di wilayah tambang jadi pemandangan yang sering ditemui.
Tak hanya warga, kabar adanya alat berat yakni eskavator yang “main” di PETI Taluditi, juga diakui keberadaannya oleh pihak kepolisian, seperti yang disampaikan Kapolsek Taluditi, Iptu Jefriansyah Tangahu.
Namun, alih-alih hanya ingin mengambil langkah-langkah persuasif untuk menghentikan aktifitas tersebut, Polsek Taluditi justru terkesan membiarkan dan enggan menindaki para oknum pelaku aktivitas PETI di wilayah Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato.
Pasalnya, kendatipun mengetahui alat berat yang melintas merupakan alat berat dari lokasi pertambangan, Polsek Taluditi tak juga mengambil tindakan tegas.
Ditanyai soal tindakan tegas Polsek Taluditi, Kapolsek Iptu Jefriansyah Tangahu menyebutkan,
untuk saat ini Polsek Taluditi hanya melakukan langkah-langkah persuasif
dengan memberikan himbauan kepada para pelaku tambang ilegal di Kecamatan Taluditi untuk segera turun.
“Kalau saat ini belum ada tindakan seperti itu, yang saya bilang tadi itu tindakan saya masih sebatas tindakan persuasif,” jawabnya menambahkan.
Kata dia, setelah insiden tewasnya dua warga di lokasi tambang Taluditi beberapa waktu lalu,
sejumlah alat berat ekskavator sudah mulai turun. Bahkan, dari laporan anggota Polsek Taluditi kata Jefri, sudah ada tiga alat ekskavator yang turun dari lokasi.
“Info dari teman-teman anggota ini ada yang turun, saya bilang iyo kase biar saja turun, karena sejak kejadian ini saya so bilang saya somo kase turun. Yang ada di atas ini saya somo kase turun samua,” kata Iptu Jefriansyah.(*)
Penulis: Riyan LagiliĀ