Hargo.co.id GORONTALO – Harapan besar agar pemerintah memperhatikan akses jalan dari Tapa menuju Mongiilo, menjadi impian masyarakat.
Jalan yang tak beraspal, dengan lebar kurang dari 5 meter, disisi kiri jalan terdapat jurang yang curam, sisi kananya adalah tebing yang rawan longsor, hingga saat ini belum juga tersentuh.
Wilayah yang kaya akan hasil alam, pertanian dan perkebunan dengan hasil panen yang melimpah. Namun masyarakatnya kesulitan memasarkan hasil panen hanya gara-gara akses jalan yang tidak memadai.
Ada delapan desa, masing-masing Desa Kopi, Desa Owata, Desa Mongiilo, Desa Mongiilo Utara, Desa Mongiilo Selatan, Desa Pilolaheya, Desa Ilotidea, dan Desa Sukamakmur, yang menggantungkan ‘hidup’ mereka dari akses jalan yang rusak parah itu.
Kondisi itu juga yang terlihat saat kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di wilayah tersebut, Sabtu (27/2). Robongan Gubernur ‘dicegat’ dengan sebuah poster bertuliskan “Japojanjiya, Alihu Jamo’o Tapu Lo Loiya (jangan berjanji, agar tidak mendapat kritikan),”.
Masyarakat menuntut pemerintah merealisasikan janji perbaikan akses jalan itu. Fredi Lihawa (42), salah seorang warga Desa Kopi Kecamatan Bulango Ulu, mengaku kecewa dengan pemerintah. Akses jalan mereka itu sudah bertahun-tahun, tapi belum juga direalisasikan untuk diaspal.