Produsen Tolak Pembatasan Produksi Bentor

×

Produsen Tolak Pembatasan Produksi Bentor

Sebarkan artikel ini
Alat Transportasi Bentor (foto dok. GorontaloPost)

Hargo.co.id GORONTALO – Rencana pemerintah Kota Gorontalo untuk membatasi produksi Bentor di Gorontalo mendapat tanggapan dari para produsen Bentor di daerah ini, rata-rata produsen ini menolak rencana pemerintah tersebut. Seperti di ketahui kenderaan becak motor atau bentor merupakan salah satu alat transportasi ciri khas Provinsi Gorontalo, yang semakin hari perkembangannya semaki maju bahkan untuk pemasarannya pun merambah hingga keluar daerah gorontalo.

badan keuangan

Sakri Hunonongo pemilik bengkel Anisa yang juga memproduksi bentor saat ditemui , mengatakan dirinya sangat menolak dengan wacanan pemerintah kota dengan adanya pembatasan produksi bentor. “Saya tentunya menolak, kenapa harus ada pembatasan produksi apalagi ditambah biaya hidup yang semakin tinggi pastinya ini akan merugikan,” ujarnya.
Untuk sebulannya Sakri bisa memproduksi 10 bentor. “Sebulan kita buat sampai 10 kepala bentor untuk harga sendiri dikisaran 4jt 250 ribu sampai dengan 4juta 500 ribu rupiah,” ungkapnya.

Penghasilan sendiri yang didapatkan cukup menggiurkan dalam sebulannya. “Kurang lebih 45 juta rupiah sebulan keuntungan bersih, tetapi kita lebih banyak jual keluar daerah seperti luwuk banggai karena permintaaan disana lumayan tinggi,” ujarnya.

badan keuangan

Sementara itu Jamal pemilik bengkel yang memproduksi kepala bentor berlokasi di Jalan Bali menanggapi wacana oleh pemerintah kota tersebut dirinya mengatakan boleh saja apabila produksi bentor dibatasi. “Bisa saja produksi bentor di Gorontalo dibatasi tetapi hanya untuk yang dijual di daerah Gorontalo, kalau ke luar daerah jangan dibatasi karena mengingat permintaan mereka cukup besar,” ujarnya.

Dalam waktu sebulan kepala bentor yang diproduksi oleh bengkel milik sakri mencapai 20 unit. “Sebulan kita buat sampai 20 kepala bentor, untuk pemasaran keluar daerah seperti Luwuk Banggai, Ujung Pandang, Ternate, Tidore, Halmahera, dan Sanger harga sendiri sama yaitu kisaran 5 juta 500 ribu,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Sukri untuk penjualan Bentor di Gorontalo penurunannya cukup terasa. “Per tahun untuk jualan kepala bentor di Gorontalo bisa turun sampai 40 persen, mengingat juga karena sudah banyak bengkel selain itu juga banyak yang telah memiliki bentor, namun dalam sebulan omset saya sendiri mencapai 110 juta,” imbuhnya.(tr-28/hargo)