Hargo.co.id GORONTALO – Proyek pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah Kota Gorontalo, berdampak terhadap pelestarian lingkungan dan program Kota hijau Pemerintah Kota Gorontalo.

Pohon yang dipelihara bertahun-tahun, namun hanya dalam sepekan pohon tersebut langsung rata dengan tanah. Situasi itulah yang terjadi di jalan Madura, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Keprihatinan pun timbul dari masyarakat Gorontalo yang menyayangkan sikap pemerintah yang bertindak tanpa negosiasi bersama terhadap pemeliharaan lingkungan hijau. Seperti disampaikan Rahman Dako, lewat akun facebook resminya, Rahman Dako sangat menyayangkan sikap penebangan pohon di jalan Madura tersebut.

“Minggu ini, tensi ketegangan antara kami dan Pemerintah kota sedikit menaik. Pasalnya, puluhan pohon di depan Ruang Terbuka Hijau di Jl. Madura, ditebang untuk proyek miliaran rupiah pelebaran jalan dan pusat kuliner. Rata-rata yang ditebang berumur 18-25 tahun. Dalam waktu sekejap, pohon-pohon habis tinggal menyisakan debu-debu kayu dan sisa tebangan,” kicau Rahman Dako diakun Facebooknya.
“Saya pribadi sangat kecewa karena sebelumnya tahun lalu, ratusan pohon dengan umur yang sama, di sepanjang jalan menuju terminal baru Dungingi juga dihabiskan. Padahal, Kota Gorontalo masih butuh 1,500-an hektar lagi ruang terbuka hijau untuk mencapai standar 30 persen RTH dari luasan wilayah. Kota Gorontalo sendiri baru saja meraih Adipura tahun lalu. Pun ditengah-tengah tensi ketegangan tinggi ini, masih sempat ada penebangan lagi kemarin pagi sampai siangnya,” sambungnya.
Sementara itu, berdasar data yang berhasil dirangkum Gorontalo Post dari bidang Bina Lingkungan Badan Lingkungan Hidup(BLH) Kota Gorontalo, sepanjang 2015 sebanyak 352 pohon yang sudah ditebang. Sedangkan baru saja memasuki dua bulan berjalan ditahun ini, pohon yang ditebang sudah kembali bertambah sebanyak 58 pohon yang ditebang.