hargo.co.id MANUVER Rusia di Syria membuat Turki geram. Sebab, semakin lama, militer Negeri Beruang Merah tersebut kian mendekati perbatasan Syria-Turki. Karena itu, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Ahmet Davutoglu pun mulai mempertimbangkan opsi untuk melancarkan operasi darat ke perbatasan.
Namun, Turki tidak mau gegabah. Ankara tidak mau melancarkan serangan darat tanpa dukungan sekutu-sekutunya. Kemarin (16/2) pemerintahan Davutoglu memaparkan keinginan Turki tersebut dalam jumpa pers di Kota Istanbul. ’’Kami ingin melancarkan aksi darat bersama sekutu internasional kami,’’ ujar salah seorang pejabat senior pemerintah.
Lebih lanjut, dia menyatakan, tanpa operasi darat, pertempuran di Syria tidak akan pernah berakhir. Tapi, Turki juga tidak mau menjadikan alasan tersebut sebagai landasan untuk melancarkan aksi tunggal.
’’Tidak akan ada serangan militer sepihak dari Turki ke Syria. Maka, kami mengajak sekutu kami di koalisi antiteror untuk melancarkan aksi bersama,’’ imbuhnya.
Sejak akhir pekan lalu, militer Turki melancarkan aksinya di perbatasan Syria. Target mereka adalah militan Kurdi yang bercokol di kawasan tersebut. Aksi itu membuat Turki berseberangan dengan AS.