HeadlineMetropolis

Satu Terduga Pelaku Judi Sabung Ayam di Gorut Mengaku Dianiaya Polisi

×

Satu Terduga Pelaku Judi Sabung Ayam di Gorut Mengaku Dianiaya Polisi

Sebarkan artikel ini
Terduga Pelaku
Sar tengah terbaring di RS Zus. (Foto: Alosius Budiman/HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Satu dari lima terduga pelaku judi sabung ayam di Kabupaten Gorontalo Utara, SM alias Sar mengaku mendapat penganiayaan dari pihak kepolisian.

Berita Terkait:  Diduga Serobot Tanah Milik Warga, BWS Sulawesi II bakal Dilaporkan ke Kementerian

badan keuangan

Kepada awak media, Sar yang masih terbaring lemah di Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki (RS ZUS) lantaran dugaan penganiayaan tersebut menuturkan, tindak kekerasan tersebut di duga dilakukan oleh beberapa oknum anggota polisi Polres Gorut.

Dengan suara seperti menahan rasa sakit, Sar menambahkan bahwa ia mengetahui identitas anggota itu. 

Berita Terkait:  Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Propam, PH Tersangka Sabung Ayam di Gorut Minta Polda Ambil Alih Perkara

badan keuangan

“Awalnya saya di panggil dari depan ruang Tipidum menuju salah satu ruangan yang di dalamnya terdapat sejumlah oknum polisi,” ungkapnya dengan nada pelan sambil tangannya menahan dadanya yang sakit.

SM menuturkan, saat itu dia diminta untuk mengakui bahwa terduga pelaku lain berinisial AR juga berada di lokasi.
Berita Terkait:  ABK KM Inkamina Sebut Api Bersumber dari Bagian Lantai Bawah Sebelum Ludeskan Badan Kapal

“Sampai saat ini juga saya masih bingung kenapa di tahan. Saya hanya di minta untuk ikut ke kantor polisi. Padahal, saya saat itu hendak melihat kebun kelapa saya apakah sudah bisa di panen sekaligus mencari orang kerja,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Sar juga menceritakan kronologi pengungkapan kasus sabung ayam tersebut. Menurutnya, ia mendengar suara tembakan dan SM mengakui dirinya tidak lari karena memang tidak tahu apa-apa.

Berita Terkait:  Polisi Bakal Cek Kebenaran Soal Peminjam Pinjol yang Bunuh Diri Akibat Teror

“Saya disuruh push up, kemudian setelah itu dalam kondisi duduk di kursi, topi saya di turunkan sampai menutupi mata, kemudian bagian dada saya ditekan-tekan menggunakan jari. Setelah itu, tiba-tiba saya langsung di pukul. Saya kaget karena mata saya tertutup topi,” tegasnya.

“Saya juga sempat di todongkan pistol di bagian paha oleh dua orang oknum polisi secara bergantian. Dan bagian betis saya juga dipukul. Sampai saat ini dada saya masih sakit sekali dan susah bernafas,” ujarnya.

Berita Terkait:  Ratusan Warga Padati Perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo

Sementara itu, Kasi Humas Polres Gorut, IPDA Ishaq Tomayahu mengatakan ia memang telah menerima informasi tersebut,

hanya saja saat ia tanya kepada para penyidik siapa yang melakukan penganiayaan tersebut ia tidak mendapat jawaban yang pasti.

Berita Terkait:  Femmy Udoki Kembali Nakhodai KAHMI Kota, Marten: Sosok yang Amanah

“Saya sudah mendengar informasi penganiyaan itu, hanya setelah kita tanya ke penyidiknya dia bilang tidak jelas siapa yang pukul korban,” ucapnya di kutip dari kronologi.id Sabtu (8/7/2023). (*)

Penulis: Alosius M. Budiman