Example 728x250 Example 728x250
Kab. Gorontalo Utara

Setwan Kabupaten Gorut Kekurangan SDM

×

Setwan Kabupaten Gorut Kekurangan SDM

Sebarkan artikel ini
Setwan Kabupaten Gorut Kekurangan SDM, kebutuhan ASN - Gedung DPRD - Sekwan
Sekwan DPRD Gorut, Fahrudin Lasulika.

Hargo.co.id, GORONTALO – Diakui oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Gorontalo Utara (Gorut), Fahrudin Lasulika, bahwa terkait dengan kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan satuan kerjanya, masih jauh dari kata maksimal. Dengan kata lain, jika berbicara soal personil, masih jauh dari kata cukup.

Berita Terkait:  Tingkatkan Layanan Keuangan, Gorut Kerjasama dengan BPKP dan BSG

badan keuangan

“Jujur, untuk kebutuhan aparatur di lingkungan sekretariat dewan, itu masih jauh dari maksimal. Jumlahnya belum memadai,” ungkap Fahrudin ketika ditanyai persoalan anggaran yang dikaitkan dengan kebutuhan tenaga honor yang selama ini bekerja di satuan kerjanya tersebut.

Memang selama ini kata Rudi, kinerja satuan kerja yang dinakhodainya banyak terbantu dengan keberadaan para tenaga honor.

Berita Terkait:  Ini Pesan Thariq Modanggu saat Lantik PAW Kepala Desa Helumo

badan keuangan

“Hanya saja untuk tahun anggaran ini, karena persoalan anggaran yang sudah menjadi rahasia umum,

para tenaga honor tersebut sudah tidak masuk kerja lagi,” jelas lelaki yang akrab disapa Rudi itu.

Berita Terkait:  Pj Bupati Gorut Diminta Evaluasi Anggaran Badan Keuangan

Balik lagi persoalan kebutuhan tenaga aparatur. Menurutnya, jumlah aparatur di Setwan masih jauh dari kata cukup. Atau dengan jumlah ASN yang ada saat ini, itu jauh dari kata maksimal.

“Jelas ini sangat mempengaruhi kinerja para ASN tersebut, terlebih juga dalam pekerjaan sehari hari yang tentunya harus lebih ekstra lagi, dan ini sangat dirasakan oleh para ASN disetiap bagian yang ada,” tegasnya.

Berita Terkait:  Thariq Modanggu Buka Rembuk Stunting di Gentuma

Memang kalau mau ditanya butuh tenaga lagi, itu sangatlah jelas kata Rudi. Namun, Rudi bilang, mau bagaimana lagi. Dari sisi anggaran hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan.

“Dengan keterbatasan anggaran yang ada, jelas para honor atau PTT tersebut, tidak mungkin lagi diakomodir, mau dibayar dengan apa,” ujarnya.

Berita Terkait:  Camat-Kades Diminta Berkoordinasi Perbaiki Data Kemiskinan Ekstrim

Yang ada saat ini kata Rudi yang tersisa hanya tenaga yang memang diatur dalam regulasi dan sesuai dengan protokol yang dibutuhkan.

“Mereka para sespri pimpinan dan juga sopir yang masih tersisah saat ini, karena memang itu diatur tersendiri sesuai dengan regulasi,” tandasnya.(*) 

Berita Terkait:  Satu Desa di Gorut Terima Bantuan dari Balai Pelaksana Pemukiman

Penulis: Alosius M. Budiman