Hargo.co.id GORONTALO – Ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk segera membelanjakan anggaran.
Terutama anggaran berkaitan pembangunan infrastruktur ataupun kepentingan publik. Sebab, bila berlama-lama dibelanjakan maka siap-siap kena pemangkasan.

Hal itu sebagaimana dialami Bandara Pohuwato. Tahun ini, bandara Pohuwato mendapat alokasi anggaran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sebesar Rp 45 miliar.
Anggaran itu diperuntukkan kelanjutan pembangunan fisik bandara Pohuwato. Meliputi pengaspalan runway hingga pembangunan terminal.
Sayangnya memasuki triwulan III 2016, realisasi fisik atas anggaran yang sudah diplot itu belum dilaksanakan. Alhasil, dana Rp 45 yang diperunttukan bagi bandara Pohuwato terpaksa “ilang†alias kena pangkas.

Sebagaimana diketahui, pada awal Agustus 2016 lalu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengumumkan rencana pemangkasan anggaran jilid II.
Adapun besaran anggaran yang dipangkas itu sebesar Rp 133 triliun. Pemangkasan itupun dibebankan sebesar Rp 65 triliun di Kementerian/Lembaga, serta Rp 68 triliun.
Plh. Kepala Seksi Pelayanan dan Kerjasama Bandara Djalaluddin Gorontalo Alex ketika ditemui Gorontalo mengakui adanya pemangkasan anggaran pembangunan bandara Pohuwato.
Hal itu dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat. Ada sejumlah Kementrian yang anggarannya dipangkas, termasuk Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI.
“Jadi seluruh Dirjen baik Laut, Udara, Darat, dan Kereta Api itu mengalami pengurangan dana. Imbasnya ikut berpengaruh pada rencana pembangunan sejumlah fasilitas, termasuk Bandara Pohuwato itu,” ungkapnya.
Alex menyampaikan, sebelum ini memang sudah direncanakan anggaran untuk Bandara Pohuwato sekira Rp 45 miliar. Sesuai rencana, proyek tersebut akan dikerjakan tahun 2016 ini. Namun menyusul adanya kebijakan tersebut, kemungkinan pelaksanaan proyek pun bisa molor hingga 2017.
“Tapi itu belum pasti, karena kita belum mendapatkan informasi menyeluruh terkait berapa besar anggaran yang dipangkas untuk rencana pembangunan Bandara Pohuwato,” jelasnya.