Hargo.co.id – PENCAK Silat merupakan sebuah seni bela diri tradisional Nusantara yang terus dilestarikan. Muda-mudi di Indonesia pun tak sungkan belajar bela diri yang satu ini, bahkan menjadikannya sebagai hobi. Tirta Pranadita Mailensun adalah salah satunya.
Dia sudah belajar silat sejak 2014 silam karena motivasinya yang ingin menjadi atlet berprestasi. Alasan Tirta lebih memilih silat dibandingkan olahraga bela diri lainnya karena pencak silat merupakan bagian dari budaya Indonesia, bukan impor dari luar barat.
“Karena silat itu asli budaya Indonesia, belajar silat berarti memperkenalkan budaya sendiri,” tutur anak sulung dari pasangan Refli Mailensun dan Rahma Makalalag ini. Pada tahun 2015, Tirta pernah mengikuti open turnamen silat di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan berhasil mencapai hasil yang memuaskan. Bahkan membawa pulang medali dari sana.
“Waktu itu saya ditunjuk secara tiba-tiba, padahal saya baru latihan selama 6 bulan. Tapi karena diberikan kepercayaan, saya bertekad dan berkomitmen untuk membawa pulang medali walaupun harus rela badan biru, kaki terkelupas, dan capek luar biasa setiap kali latihan,” jelas gadis kelahiran 1 Oktober 1999 ini Tirta juga mengakui bahwa silat sudah menjadi seperti pakaian baginya.

Jika dilepaskan, terasa sekali ada sesuatu yang hilang. “Itu mengapa saya tetap bertahan dalam silat sampai sekarang,” ujarnya. Silat, baginya pula, sudah mengajarkan banyak hal, terutama untuk selalu menghargai diri sendiri.
“Silat mengajarkan saya banyak hal, bahwa tak perlu semua orang tahu segala sesuatu yang ada pada diri kita. Dan yang paling penting, silat mengajarkan saya untuk selalu menghargai diri sendiri,” katanya.(tr64/gp/hg)