GORONTALO Hargo.co.id – Komplotan spesialis pembobolan mobil beraksi lagi. Kemarin (13/7) sekitar pukul 11.30 wita, kawanan yang kerap menguntit nasabah bank tersebut berhasil membawa lari uang Rp 300 juta milik PT Putra Kencana. Uang untuk pembayaran gaji karyawan itu digasak di Jl. Gelanggang 23 Januari, Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Tepatnya di depan rumah makan coto Makassar dekat kompleks pasar buah/Stadion 23 Januari Telaga.
Hingga berita ini dilansir tadi malam pukul 22.00 wita, Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo masih mengumpulkan keterangan para saksi dan bukti di lapangan. Informasi yang dirangkum Gorontalo Post (grup Hargo.co.id), peristiwa pembobolan bermula ketika karyawan PT Putra Kencana Lidya Mahmud (27) dan Nikson Yusuf menuju ke Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Gorontalo.
Keduanya menuju ke BNI Cabang Gorontalo pukul 09.00 wita untuk menarik uang perusahaan Rp 300 juta. Saat berada di Bank, Lidya merasa ada seseorang pria yang membuntutinya. Hanya saja Lidya tak memerhatikan seksama wajah pria yang mengenakan kaos berwarna hitam itu.
Sekitar pukul 10.15 wita, Lidya Mahmud dan Nikson Yusuf beranjak kembali ke kantor PT Putra Kencana yang terletak Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Lidya dan Nikson beranjak dari BNI Cabang Gorontalo menumpangi mobil Toyota Avanza Hitam.
Dalam perjalanan uang Rp 300 juta yang dibungkus tas plastik hitam dipegang Nikson. Sedangkan Lidya Mahmud menyetir kendaraan. Setibanya di Telaga, Lidya dan Nikson memutuskan untuk makan siang di rumah makan coto Makassar yang terletak di kompleks stadion 23 Januari Telaga.

Saat akan turun dari mobil, Nikson sempat berniat membawa masuk uang yang dipegangnya. Hanya saja Lidya, yang merupakan warga Desa Luhu, Kecamatan Telaga itupun menyarakankan agar Nikson menempatkan uang di bawah jok (kursi) mobil. Alasannya mobil terparkir di depan pintu masuk rumah makan. Sehingga bisa dipantau dari dalam rumah makan.
Setelah menempatkan uang di bawah jok, Lidya mengunci kaca dan pintu mobil. Bersama dengan Nikson, Lidya masuk ke dalam rumah makan. Saat sedang makan, Lidya kembali bertemu dengan seorang pria yang sama saat di bank. Lidya sempat menegur pria tersebut. Hanya saja pria berperawakan tak terlalu tinggi itu tak menanggapi teguran Lidya dan langsung pergi.
Usai makan, Lidya dan Nikson memutuskan melanjutkan perjalanan menuju kantor. Saat berjalan menuju mobil, Lidya langsung dibuat kaget bukan kepalang. Kaca bagian kanan mobil (di samping tempat pengemudi) sudah pecah. Lidya dan Nikson langsung berlari ke arah mobil dan memeriksa uang yang ditempatkan di bawah jok mobil.
Jerit tangis Lidya langsung pecah begitu mengetahui uang Rp 300 juta yang ditempatkan di bawah jok sudah raib. Badannya gemetar saat mengetahui uang yang baru saja diambil dari bank itu ludes dirampok. Di lokasi ikut dibuat terperanjat. Warga ikut kaget saat mengetahui nilai jumlah uang yang dibawa lari pembobol. Warga sekitar hanya bisa melihat-lihat kondisi mobil, tak ada yang mengaku melihat langsung aksi pembobol menggondol uang tersebut.
Aksi pembobolan itu selanjutnya dilaporkan ke Polda Gorontalo. Tak lama kemudian, tim identifikasi (Inafis) Polda Gorontalo turun melakuan olah Tempat Kejadian Perkara. Kapolda Gorontalo, Brigjend Pol Drs Rachmad Fudail, MH melalui Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono, SIK mengatakan, Pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas pelaku.
“Saat ini masih dikumpulkan sejumlah keterangan korban, Saksi dan memeriksa CCTV yang ada di Bank, Karena diduga korban sudah dibuntuti sejak dari bank,†terang mantan Kapolres Bone Bolango itu. (tr-45/hargo)