Hargo.co.id, GORONTALO – Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo digeruduk demonstran, Senin (20/2/2023). Aksi demo itu dilakukan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Gorontalo terkait beberapa proyek yang dibiayai dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tak kunjung rampung.
“Pertama, proyek pasar tua. Kedua, Jalan Nani Wartabone, dan berbagai proyek PEN lainnya, yang sampai sekarang belum selesai,” ungkap salah satu massa aksi, Zakaria dalam orasinya.

Menurut Zakaria, belum selesainya proyek-proyek tersebut berdampak pada pendapatan para pelaku ekonomi di lokasi pekerjaan proyek. Utamanya, kata dia, di kawasan pusat perdagangan.
“Ada beberapa usaha-usaha yang sudah tutup, karena pekerjaan proyek belum juga selesai. Kasian mereka (Pelaku usaha),” teriak Zakaria lewat pengeras suara yang dibawa oleh para pendemo.
Pantauan awak Hargo.co.id, aksi demo tersebut dikawal secara ketat oleh petugas kepolisian. Selain berorasi, para demonstran juga membawa spanduk bertuliskan “Pemerintah kota gagal kelola dana PEN, Rakyat menderita”.

Sebelumnya, tersebar di media sosial Flyer seruan aksi demonstrasi bertuliskan undangan aksi HMI Cabang Gorontalo, Warning Kota Gorontalo jilid III, hingga copot Kadis PUPR Kota Gorontalo.
Dalam flyer itu pula, tertulis lokasi yang akan didatangi oleh massa aksi, yakni kantor Wali Kota Gorontalo, Dinas PUPR, DPRD Kota Gorontalo, DPRD Provinsi Gorontalo, Polda Gorontalo, Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
Kepala Dinas PUPR Kota Gorontalo, Rifadly Bahsoan ketika dimintai tanggapannya melalui sambungan telepon via aplikasi WhastsApp belum mau berkomentar banyak. Ia hanya menyampaikan akan menghubungi kembali awak media.
“Nanti sebentar ya,” ucap Rifadly singkat.
Sebelumnya, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pernah bilang, jika proyek PEN khususya revitalisasi Jalan Nani Wartabone telah diputus kontrak lantaran pelaksana tak mampu menyelesaikan tepat waktu. Namun begitu, lanjut dia, pekerjaan akan tetap dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Kita tetap akan melanjutkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nanti kita akan cari pelaksana yang baru, yang punya modal. Sebab, dananya sudah tersedia di kas daerah,” ungkap Marten ketika menerima kunjungan silaturahmi dengan PWI Provinsi Gorontalo beberapa waktu lalu di rumah jabatan wali kota.(*)
Penulis: Apris Nawu – Rendi Wardani Fathan