Hargo.co.id, Limboto – Stadion Olahraga Gelanggang 23 Januari yang terletak di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, kondisinya kini sangat memprihatinkan. Dalam beberapa tahun terakhir bangunan ini seolah luput dari perhatian pemerintah dan tidak mendapat perawatan lagi.
Pantauan Hargo.co.id, Bangunan yang merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan masyarakat Gorontalo dalam meraih kemerdekaan pada tahun 1942 ini, terlihat kumuh dan terdapat kerusakan dibeberapa bagian bangunan, terutama pada bagian atap dan plafon stadion utama.
Selain itu pada pintu masuk utama gelanggang juga terlihat sudah kusam dimakan jaman.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan tersebut, dan menyatakan, karena bangunan ini memiliki nilai sejarah, maka sudah selayaknya mendapat perhatian maksimal dari pemerinthah, sehingga kedepan pihaknya berjanji akan mengatasi masalah ini, dan akan melakukan perbaikan pada kerusakan-kerusakan yang ada pada bangunan tersebut.
” Perlu saya sampaikan bahwwa mulai tahun 2016 ini, pemerintah daerah secara bertahap sudah menganggarkan untuk rehabilitasi lapangan 23 Januari tersebut, dan saat ini sudah ada anggaran sebesar 500 juta rupiah untuk rehab dalam rangka pekerjaan beberapa item pada bangunan itu,” Ujar Ruslan Tatu
Selain itu Ruslan juga menjelaskan, belum lama ini, Asisten Deputi Pendidikan Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga telah meninjau dan melihat langsung lokasi Gelanggang 23 Januari, dan saat itu pihak kementrian meminta kepada pemerintah daerah agar segera membuat proposal terkait bantuan untuk perbaikan dan rehab bangunan ini, dengan estimasi dana sebesar 15 Milyar rupiah.
Asisten Deputi juga meminta agar kedepan stadion itu harus dirubah menjadi stadion modern.
Ruslan juga berharap adanya dukungan masyarakat terkait upaya perbaikan dari gelanggang 23 Januari tersebut.
Sebagiamana diketahui, Gelanggang 23 Januari ini, merupakan salah satu bangunan yang ada di Provinsi Gorontalo yang memiliki nilai historis sejarah, dimana selain namanya yang diambil dari bukti sejarah perjuangan Masyarakat Gorontalo dalam memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 23 Januari tahun 1942, dilokasi ini juga Masyarakat Gorontalo mendeklarasikan lahirnya provinsi Gorontalo, pada tahun 2000.
Seiringa berjalannya waktu, bangunan ini sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan maupun iven-iven besar, namun dalam beberapa tahun terakhir bangunan ini seolah terabaikan dan tidak mendapat perawatan lagi, sehingga sejumlah fasilitas bangunan ini mengalami kerusakan. (rvg/Hargo)
