Hargo.co.id, GORONTALO – Pengawas SPBU yang berada di dekat Bundaran Saronde, Kota Gorontalo mengaku alami kerugian akibat demo yang berlangsung di lokasi tersebut beberapa hari terakhir. Pasalnya, setiap aksi berlangsung SPBU tersebut ditutup.
Menurut Pengawas SPBU Bundaran Saronde, Rein Hulungo, pihaknya terpaksa harus menutup SPBU selama demo berlangsung. Pasalnya, lokasi demo yang berada dekat dengan titik aksi membuat SPBU rawan terjadi kebakaran.

“Banyak masyarakat yang kerja disini, nah kalau SPBU ini ditutup apalagi sudah berhari-hari tentunya omset menurun drastis, itu yang akan mempengaruhi gaji mereka juga,” kata Rein Hulungo saat diwawancarai pada Jum’at, (09/09/2022).
Dirinya mengungkapkan, dalam lima hari terakhir, pihaknya sudah empat kali menutup SPBU tersebut, yakni pada Senin hingga Rabu (5, 6, 7 September 2022). Selanjutnya pada Kamis (8 September 20222) kembali dibuka, namun pada Jumat (9 September 2022) siang ditutup lagi.
“Hari Jumat kami tutup setelah pukul 1200 Wita, karena akan ada di sekitar SPBU dan dilakukan pengaman ketat,” kata Rein Hulungo.

Pantauan hargo.co.id di lapangan, selain SPBU, beberapa pemilik gerai makanan dan toko handphone yang berada di sekitar lokasi tersebut juga menutup usahanya selama demo berlangsung.
“Kalau ditutup terus tentunya sangat berdampak pada gaji karyawan, karena untuk gaji perusahaan pribadi seperti ini tergantung omset. Untuk rata-rata detail penghasilan tidak bisa buka disini,” tandasnya. (***)
Penulis : Rita Setiawati