Hargo.co.id, GORONTALO – Warga masyarakat yang tergabung dalam aliansi masyarakat Tanggidaa memblokade Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (3/6/2024).
Di kutip dari Gorontalopost.id, sasaran blokade jalanan tersebut adalah kontainer. Mobil berukuran besar itu dilarang melintasi Jalan HOS Cokroaminoto karena dinilai menjadi salah satu pemicu banyaknya debu beterbangan dan mengotori rumah warga.
Aksi blokade jalan ini, merupakan dampak dari dari pekerjaan proyek Kanal Tanggidaa yang sampai dengan saat ini belum tuntas, bahkan terkesan mangkrak.
Pantauan di lapangan, dalam melakukan aksi, warga menggunakan rambu lalu lintas bergambar Kontainer. Selain itu warga juga memasang kayu yang dibentangkan di jalan raya.
Warga juga mematok spanduk di tepi jalan bertuliskan “Pak Gubernur Anda Dimana? Proyek ini amburadul. Ada juga spanduk bertuliskan Pak Walikota anda dimana, kasihan wargamu menderita”.
Bentuk protes dari masyarakat Tanggidaa’a atas aktifitas truk kontainer yang melintas bukan pada izin operasinal. Sejumlah truk kontainer yang melintas di area tersebut disuruh warga putar balik.
Tidak sedikit truk konteiner yang memilih balik ke jalur Jalan Nani Wartabone (Eks Panjaitan), karena penolakan massa aksi.
Pimpinan massa aksi Roy Bau saat diwawancarai wartawan koran ini mengatakan,
tujuan aksi blokade jalan menyikapi pertemuan dengan Pj Gubernur dan jajaran yang menjanjikan September 2024 proyek Kanal Tanggida’a akan rampung.
“Namun, setelah pertemuan kami dengan pak Gubernur, ada oknum yang sengaja memancing di air keruh mempengaruhi masyarakat, bahwa itu hanya Asal Bapak Senang (ABS) kepada Gubernur,” ujar Roy Bau.
Kehadiran Pj Gubernur di lokasi aksi kata Roy sangat penting untuk menjelaskan langsung kepada masyarakat soal janji tersebut.
“Kontainer dilarang masuk dari jam 5 pagi sampai jam 11 malam, itu sudah ada aturannya dalam rambu lalu lintas. Buktinya justru terbalik, jadwal itu justru dilanggar, sehingga kami yang merasakan dampak dari debu tersebut masuk rumah warga melibihi abu vulkanik di Sulawesi Utara. Kami berharap agar hal ini segera mendapat solusi secepatnya,” tandasnya. (Roy/Tha)