YPG pun adalah pasukan bersenjata milik Partai Persatuan Demokratik (PYD) Kurdi di Syria. Partai tersebut memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki. YPG pun selama ini didukung Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memerangi Islamic State (IS) atau ISIS.
PM Davutoglu menegaskan, pelaku pengeboman Rabu lalu ialah penduduk Syria yang menyaru sebagai pengungsi. Selang beberapa jam setelah ledakan pertama, pasukan Turki langsung melancarkan serangan udara ke pasukan Kurdi di Syria.
Serangan tersebut menewaskan setidaknya 60–70 anggota pasukan YPG Syria. Serangan bertubi-tubi dilancarkan pula di markas PKK di Iraq.

Turki menuding PKK ikut andil dalam serangan bom itu. Pemerintah Turki juga menahan 14 orang lainnya yang ditengarai memiliki hubungan dengan kejadian pengeboman tersebut. Serangan terhadap pasukan YPG di Syria akan terus dilakukan dalam kurun waktu beberapa hari ke depan.
Davutoglu berharap sekutu-sekutu Turki di NATO ikut bekerja sama dalam menghancurkan YPG. Itu adalah permintaan kali kedua Turki terhadap negara-negara anggota NATO. Beberapa hari sebelum ledakan, Ankara meminta NATO bersama-sama melakukan serangan darat di Syria.