GORONTALO Hargo.co.id – “Tahun depan (2018) kita targetkan SPN ini beroperasi. Insya Allah saya akan meresmikan pengoperasian nya,â€. Begitulah optimisme yang dilontarkan Kapolri Jendral Pol.Muhammad Tito Karnavian, Kamis, 13 April 2017. Optimisme Jendral Bintang Empat itu disampaikan ketika meletakkan batu pertama pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Batudaa.
Tak sampai setahun, gedung-gedung megah berdiri pada kawasan yang dulunya adalah lahan perkebunan itu, yang nantinya digunakan sebagai kampus pencetak bintara Polri. Hari ini Jumat (13/1) Jendral Tito Karnavian direncanakan kembali bertandang ke Gorontalo.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu datang untuk memenuhi optimisme yang disampaikan di hadapan para kepala daerah dan tokoh masyarakat se Gorontalo. Yakni meresmikan SPN Batudaa yang terletak di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo.
Peresmian SPN Batudaa ini menjadi sebuah prestasi sekaligus kebanggaan. Tidak hanya bagi jajaran Kepolisian, tetapi masyarakat Gorontalo. Sebab, impian memiliki SPN ini telah mencuat sejak 14 tahun silam. Namun untuk mewujudkan wadah pendidikan bagi bintara Polri tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Seiring pergantian pucuk pimpinan di Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, terwujudnya SPN menjadi salah satu ekspektasi mayoritas masyarakat Gorontalo.
Menariknya, pembangunan SPN Batudaa yang dibadani langsung Brigjen Pol Rachmad Fudail tersebut dilakukan secara turunan alias gotong royong. Dengan alasan minimnya anggaran Polri, maka Pemerintah Daerah se Gorontalo ‘patungan’ memberikan dana hibah agar SPN segera berdiri.
Masing-masing Pemda ambil bagian membangun fasilitas SPN, seperti ruang kelas, gedung utama bahkan auditorium yang nantinya akan dibangun tahun ini. Tidak hanya itu, sejumlah pengusaha dan perusahaan swasta juga turut ambil bagian.
Misalnya, H.Zainuddin Hasan ia membangun masjid di kawasan SPN. Aksi gotong royong Pemda dan masyarakat Gorontalo itu membuktikan keseriusan daerah ini untuk mewujudkan SPN di Gorontalo.
Kendati anggaran daerah yang sangat terbatas, bahkan Pemda masih banyak diperhadapkan dengan kebutuhan masyarakat miskin, namun tetap saja menyisihkan APBD untuk SPN yang berdiri di lahan seluas 26 hektare itu.
“Multiflayer effecknya yang sangat besar. Bayangkan saja, SPN ini ada 250 siswa, belum dosennya, pekerja yang ada disini. Untuk konsumsi telur saja bisa sampai 500 butir per hari. Itu baru telur,”kata Gubernur Rusli Habibie saat penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) antara Pemprov Gorontalo dan Polda Gorontalo, baru-baru ini.
Proses jalannya pembangunan SPN Batudaa juga terbilang unik. Bila pada umumnya pembangunan gedung/kantor dimulai dengan bangunan utama atau kantor, maka pembangunan SPN Batudaa dimulai dari pembangunan masjid. Hal itu menunjukkan tekad Polda Gorontalo yang tak hanya menekankan aspek pendidikan fisik, tetapi juga menaruh perhatian terhadap terhadap pengembangan nilai-nilai religius di kalangan anggota Polri.
Usai pembangunan masjid dihibahkan mantan Bupati Pohuwato Zainuddin Hasan, Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Rachmad Fudail terus menggenjot pembangunan SPN Batudaa. Seiring hal itu, dukungan pembangunan SPN Batudaa terus berdatangan dari Pemda maupun kalangan masyarakat.
Sedikitnya Rp 30 miliar anggaran dikucurkan secara patungan oleh pemda dan masyarakat Gorontalo dalam pembangunan SPN Batudaa. Total anggaran tersebut belum termasuk dari Mabes Polri yang ditaksir mencapai Rp 80 miliar.
Dukungan yang datang dari berbagai kalangan itu membuat progres pembangunan SPN Batudaa terbilang sangat cepat. Hanya sekitar 8 bulan, sarana utama dan fasilitas pendukung sekolah bintara Polri itu sudah selesai dibangun. Mulai dari kantor, ruang kelas, mess, lapangan, hingga bengkel dan sarana olahraga telah rampung dibangun.
“Alhamdulillah semua dapat terwujud dengan baik karena ini semua berkat dukungan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah yang ada di Gorontalo,†ujar Brigjen Pol Rachmat Fudail.
Menurut Brigjen Pol Rachmat Fudail, SPN Batudaa yang mampu menampung sebanyak 250 calon siswa (casis) bintara Polri ini memiliki tiga fungsi. Yakni, pendidikan, pelatihan dan pariwisata.
“SPN ini bisa dijadikan tempat berkunjung wisata. Sebab di dalam SPN Batudaa ini akan ada bisnis center, kebun bunga, kebun buah, outbond, kolam renang, mountenering, fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang lainnya,†tutur Jendral yang berpengalaman dalam bidang pendidikan Polri itu.