Gulir untuk terus membaca
Podcast

Lestarikan Produk Lokal, Briskawati Hudji Bisnis Souvenir Tas Karawo

17
×

Lestarikan Produk Lokal, Briskawati Hudji Bisnis Souvenir Tas Karawo

Sebarkan artikel ini
Briskawati Hudji seorang pengusaha souvenir Tas Karawo yang sesuai dengan perkembangan fashion di zaman sekarang. (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar)
Briskawati Hudji seorang pengusaha souvenir Tas Karawo yang sesuai dengan perkembangan fashion di zaman sekarang. (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar)

Hargo.co.id, GORONTALO– Kekayaan budaya lokal di Indonesia hingga saat ini perlu dipertahankan. Di Gorontalo sendiri banyak budaya lokal yang hampir punah sehingga perlu untuk dilestarikan.

Budaya lokal yang bersifat tradisional tersebut harus digali dan digunakan untuk mendukung dan membangun negara agar berdampingan dengan budaya modern zaman sekarang.

Salah satu budaya lokal yang ada di Gorontalo adalah Karawo / Kerawang. Karawo sendiri merupakan produk budaya lokal dari Gorontalo yang memiliki nilai seni yang tinggi karena pembuatan yang susah dan cukup rumit. Selain itu dibutuhkan kesabaran dalam pembuatannya.

Untuk melestarikan kain karawo tersebut perlu adanya upaya dari pemerintah maupun masyarakat sendiri agar mampu membuat produk dari karawo agar tidak tersaingi oleh produk modern lainnya.

banner 728x485

Seperti halnya yang dilakukan oleh Briska Hudji, ia merupakan salah satu owner tas kerawang/karawo di Gorontalo. Ia memulai bisnis pada 2018, semua berawal dari ide membuat tas laptop kreatif saat ia masih di bangku kuliah 2014.

Briskawati berpikir bahwa tidak cukup hanya dengan tas laptop kreatif saja, akhirnya ia memiliki ide untuk membuat tas karawo. Kenapa harus tas karawo? Ia mengatakan bahwa, saat ini produk kerajinan karawo khas Gorontalo semakin kurang. 

“Jadi saya berusaha  membuat produk dengan desain berdasarkan perkembangan zaman,” ungkap Briskawati saat menjadi bintang tamu di Femmy Udoki Podcast yang tayang di channel YouTube Femmy Kristina Selasa, (04/01/2022).

Ia juga menceritakan awal mula perjalanan menjalankan bisnis dengan modal yang minim ” saya mulai menjahit tas masih menggunakan mesin yang seadanya sih, yang butterfly itu. Saya memulai bisnis membuat tas dengan modal 200 ribu” ungkap Briskawati Hudji

Selain meu melestarikan budaya lokal Gorontalo, Briska juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang bekerja serabutan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan hidup. Briska mengajak para ibu-ibu tersebut untuk menjadi penyulam karawo untuk produk tasnya tersebut.

Meskipun adanya pandemi Covid-19 berdampak pada bisnisnya, namun itu hanya dirasakan di awal Pandemi berlangsung. Melalui pengalaman Briska yang bekerja di pemerintahan dan perbankan ia menjadi banyak memiliki pelanggan.

Saat ini ia fokus pada pembuatan souvenir tas karawo dan memiliki 30 pengrajin Karawo dari awal memulai bisnis ia hanya memiliki 6 pengrajin saja.

“Target 2022, bagaimana caranya bisa untuk menarik market yang lebih banyak dan tentunya ada produk-produk yang sesuai dengan perkembangan fashion,” kata Briskawati . (***)

 

Penulis:  Rita Setiawati