GORONTALO, Hargo.co.id – Suhu politik jelang Pilkada Boalemo memanas. Gelombang massa mulai datang ke kantor penyelenggara, seperti Panwas. Menariknya, saat aksi berlangsung, muncul tudingan jika Panwas seperti preman.
Tudingan itu spontan disampaikan orator masa aksi di bawah koordinator Ilyas Dukalang, yang mana gerah lantaran terjadi adu argumen. Para masa aksi meminta Panwas dapat menunjukkan bukti surat rekomendasi terhadap tindaklanjut aduan soal legalitas riwayat pendidikan SD, SMP dan SMA sederajat sebagaimana menjadi syarat calon Pilkada yang diterima sejak 26 September 2016 lalu.
Hanya saja perdebatan antara orator masa aksi dan Ketua Panwas Boalemo, Sukarman Rahim kala itu makin meninggi. Belum lagi situasi dipengaruhi terik matahari kian menyengat membakar semangat para masa aksi.
Disinilah muncul tudingan dari orator bahwa Panwas tak ubahnya preman.Mendengar tudingan itu, Ketua Panwas Sukarman Rahim lansung membantah
kalau dirinya bukanlah preman.
“Saya tidak ingin ada salah pengertian. Karena saya melihat bapak dan ibu cukup bersemangat. Bukan berarti saya preman,” tegas Sukarman.
Selanjutnya, Sukarman meminta staf Panwas untuk segera mengambil surat rekomendasi yang sebelumnya dipampang pada papan pengumuman di kantor Panwas untuk diserahkan ke masa aksi. Itu membuktikan jika pihaknya sudah bekerja.
Meskipun sempat panas, secara pelan-pelan, massa mulai membubarkan diri. (nrt/hargo)
