GORONTALO, hargo.co.id -Â Gencarnya pembangunan yang terjadi di Kota Gorontalo mengundang masifnya arus urbanisasi ke Negeri Serambi Madinah ini.
Secara otomatis, jumlah penduduk terus meningkat. Sejalan dengan hal itu, situasi jalan pun kian hari kian adat dengan pengendara kendaraan bermotor.
Tidak perlu heran bila di sejumlah titik yang biasa tidak sering macet, kini sudah berubah menjadi kawasan yang langganan macet. Kawasan itu seperti di simpang lima Telaga. Pembangunan traffic light di kawasan ini sudah sangat dibutuhkan guna menghindari kemacetan tersebut.
Pantauan Gorontalo Post, waktu yang biasanya padat kendaraan di simpang lima tersebut adalah pagi hari dan sore setelah keluar jam kantor. Biasanya, kendaraan mengantri panjang di tempat itu.
Yang berbahaya, sebagian kendaraan ada yang sering menerebos sehingga membuat kejut pengendara lainnya. Hal itu muncul karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang mengatur arus lalu lintas di tempat itu.
Sehingga satu kendaraan dengan kendaraan lainnya jika berpapasan atau saling silang hanya menggunakan perkiraan saja, siapa yang lebih dahulu melintas.
Rubiyanto salah satu pengendara kendaran bermotor yang disambangi awak media mengatakan, seharusnya pemerintah sudah dapat melihat kebutuhan akan traffic light di kawasan ini.
Sebab, kawasan ini memiliki lima jalur dan rata-rata jalur yang ada menuju ke pemukiman padat penduduk dan perkotaan.
“Saya kira ini sudah kebutuhan, agar tidak terjadi kekacauan lalu lintas. Setiap sore disini, arus lalu lintasnya kacau,” kata Rubiyanto.
Setali tiga uang dengan Rubiyanto, Maskun, warga sekitar simpang Lima Telaga mengatakan, terkadang karena saling menerobos jalan, ada kendaraan bermotor yang tabrakan. Untung saja hanya tabrakan ringan sehingga belum ada yang sampai menimbulkan korban jiwa.
“Saya juga setuju simpang lima Telaga harus ada trafic light. Ini juga sebagai peringatan agar tidak ada balap liar di kawasan ini,” imbuhnya. (and/hargo)
