GORONTALO-Hargo.co.id– Waspada memang tak ada salahnya. Terutama para orang tua yang memiliki anak balita maupun remaja. Saat ini aksi penculikan anak mulai marak terjadi di wilayah Gorontalo.
Sabtu (18/3) lalu, seorang siswi SMP 01 Bone Pantai, Bone Bolango Windi Winarti Kadir diculik sekelompok orang tak dikenal atau sering dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Gola.
Untungnya remaja usia 15 tahun itu bisa membebaskan diri setelah terus merontak dan berteriak.
Meski begitu, hingga berita ini dilansir Ahad (19/3) pukul 22.00 wita, siswi Kelas 1 SMP tersebut belum bisa berbicara banyak. Remaja putri bertubuh kurus dengan rambut sebahu itu masih trauma atas kejadian yang menimpanya.

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, Sabtu (18/3) sekitar pukul 11.30 wita, Windi hendak pulang ke rumahnya di Desa Bilungala, Kecamatan Bone Pantai.
Saat itu ia pulang bersama beberapa rekan sekelasnya. Di tengah perjalanan ke rumah yang berjarak lebih kurang 1 kilometer, Windi teringat buku pelajarannya tertinggal di dalam kelas. Ia pun memutuskan untuk kembali ke sekolah.
“Saat balik kembali ke sekolah Windi berjalan seorang diri. Teman-temanya tetap melajutkan perjalanan pulang ke rumah,†ujar Kapolsek Bone Pantai AKP Udin Saleh.
Di tengah perjalanan kembali ke sekolah, tepatnya di halte pertigaan Jl Trans Sulawesi di Desa Bilungala, Windi melihat seorang pria sedang duduk dengan anak perempuan yang juga mengenakan seragam SMP.
“Saya tak kenal mereka berdua, jadi waktu itu saya terus berjalan menuju ke arah sekolah,†ungkap Windi. Belum berapa jauh melewati halte, tiba-tiba Windi merasa ada yang menyekap dirinya dari belakang.

Ia pun kaget dan berusaha melepaskan diri. Namun, tenaga yang dimiliki siswi Kelas I SMP 1 Bilungala itu tak sebanding dengan pria tak dikenal tersebut.
Sejurus kemudian, Windi dimasukkan ke dalam mobil sejenis minibus (Azanza/Xenia,red) bersama anak perempuan yang duduk di halte.
“Saya tak ingat persis jenis mobilnya, yang pasti warna mobilnya merah,†ucap Windi yang sedikit diliputi perasaan was-was.
Remaja putri berkulit sawo matang itu lantas menceritakan, di dalam mobil dirinya melihat tiga bocah laki-laki yang mulutnya disumbat menggunakan plester hitam.