Tidak hanya menghancurkan fasilitas rawat inap yang terdiri atas 30 ranjang, serangan udara itu juga merusak dua kamar operasi, unit rawat jalan, dan instalansi gawat darurat rumah sakit.
’’Setelah bangunan rumah sakit rata dengan tanah, sekitar 40.000 penduduk kota ini tidak lagi bisa mengakses layanan kesehatan,’’ keluh Rebaudengo. Padahal, Maaret al-Numan termasuk zona rawan konflik.
Sejauh ini, belum ada kepastian tentang pelaku serangan. Meski banyak pihak yang menyebut Rusia bertanggung jawab, SOHR masih harus mengonfirmasikannya.
Sebab, saat ini ada tiga kekuatan yang aktif melancarkan serangan udara di Syria.
Yakni, pasukan pemerintah Syria, pasukan Rusia, dan pasukan koalisi di bawah komando Amerika Serikat (AS).
SOHR berjanji menelusuri jejak pelaku. Caranya mempelajari pola serangan, rute pesawat, jenis pesawat, dan jalur serangan dari tiga kekuatan militer yang terlibat dalam konflik Syria.
Apalagi, bukan baru kali ini saja rumah sakit milik MSF menjadi sasaran aksi udara. Tahun lalu, serangan yang sama menimpa rumah sakit MSF di Syria.