Dari data tersebut, 30 kasus terjadi pada Januari dan 15 kasus lainnya terjadi selama awal hingga pertengahan Februari ini. Untuk penanganan darurat pemeriksaan, pihaknya menegaskan sudah menyiagakan tenaga medis yang dilengkapi ruang perawatan khusus saat pertama kali pasien dirujuk ke RSUD Kardinah yang merupakan rumah sakit rujukan regional.
“Khusus ruang perawatan anak – anak, sudah ada Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk anak-anak penderita DSS, dan ICU untuk orang dewasa,” ujarnya.
Terpisah, Plt Dinas Kesehatan Kota Tegal, Abdal Hakim Tohari menambahkan, hampir seluruh wilayah di Kota Tegal merupakan wilayah endemis DBD. Dengan kasus paling banyak, terjadi di Kelurahan Kraton Tegal Barat, Bandung Tegal Selatan, dan Margadana.
“Sebagai upaya pencegahan, kami terus menggencarkan PSN dan 3M untuk menekan peredaran penyakit DB sekaligus mengantisipasi serangan virus zika mengingat vektornya sama yakni melalui nyamuk aedes aegepty,†tandasnya. (Syf/hargo)