Kab. Bone Bolango

Budiyanto Harap, Pemerintah Desa Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

×

Budiyanto Harap, Pemerintah Desa Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Sebarkan artikel ini
Budiyanto Harap, Pemerintah Desa Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Pjs Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki ketika memberikan arahan pada kegiatan Bim Teknis SPP-TIK program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bagi pengelola perpustakaan desa, Kelurahan dan TBM, Kamis (24/10/2024). (Foto: AKP)

Hargo.co.id, GORONTALO – Besar harapan penjabat sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki pemerintah desa dapat mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Berita Terkait:  Cegah Inflasi, Budiyanto Bangun Kerja Sama dengan Daerah Penghasil Bahan Pokok

badan keuangan

“Perpustakaan desa yang ada di Bone Bolango sudah harus bertransformasi dengan berbasis inklusi sosial yang dapat menyentuh dan membaca apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Budiyanto saat memberikan sambutan dan membuka Bim Teknis SPP – TIK Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Bagi Pengelola Perpustakaan Desa, Kelurahan dan Taman Baca Masyarakat (TBM) di Ruang Pertemuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bone Bolango, Kamis (24/10/2024).

“Kalau hanya tempat untuk membaca saya rasa banyak sekali pemanfaatan yang mubazir didalamnya,” tammbahnya.

Berita Terkait:  Warga Keluhkan Jalan Rusak di Suwawa

badan keuangan

Budiyanto Sidiki melihat hampir semua desa di Bone Bolango sudah terjangkau dengan jaringan internet. Olehnya itu, ia ingin perpustakaan yang ada di desa untuk meningkatkan pengelolaan dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Dia mengungkapkan, jika dilihat indeks literasi Indonesia masih berbeda jauh dengan negara lain.

Berita Terkait:  Merlan Siap Support Intermediate Training HMI

Oleh karena itu, ia mengatakan hal tersebut menjadi tugas bersama bagaimana menggerakan desa untuk meningkatkan literasi bagi masyarakat dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Bantuan yang diberikan harus menjadi pemicu mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,” tandasnya.(Rls) 

Berita Terkait:  Kualitas SDM, Merlan: Penentu Tingkat Kemiskinan