Sedangkan harga Rp 9.500 rata-rata jenis ciheran dan membramo. Pedagang mengklaim bahwa, ciheran dan membramo yang dijualnya merupakan beras yang baru digiling.
Menurut salah seorang pedagang beras Zulkifli Utina, harga beras yang masih bertahan ini sangatlah wajar karena masih relatif sulit untuk mendapatkannya. “Memang masih begitu (mahal) harganya karena belum stabil.
Ini panen kan masih belum serentak. Mungkin kalau sudah ada panen besar, pasti ada perubahan,” kata Zulkifli. Olehnya, dia pun menolak jika pemerintah berencana menekan pedagang untuk menurunkan harga beras.
Meski begitu, Zulkifli mengaku saat ini mulai relatif ada sedikit penurunan pembeli beras.
Sementara itu, Yati salah seorang ibu rumah tangga mengaku dirinya terpaksa harus membeli beras yang harganya Rp 10 Ribu per liter karena harganya hanya beda tipis.
“Saya hanya beli rata-rata 5 liter. Itu bisa bertahan sampai hampir satu minggu. Jadi, mendingan yang Rp 10 Ribu karena beras bagus,” katanya. Meski begitu, dia berharap agar beras bisa turun lagi dan pemerintah bisa melakukan operasi pasar.(axl/hargo)