ramadan2024

ramadan2024

Harga Gula Tak Kunjung Turun

×

Harga Gula Tak Kunjung Turun

Sebarkan artikel ini

Hargo.co.id GORONTALO – Jelang lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah lalu, harga gula putih meroket. Dari yang Rp 12 ribu per kg, menjadi Rp 17-18 ribu per Kg. Alasan naiknya harga gula pun dimaklumi, sebab permintaan yang banyak, sementara dikhawatirkan stok terbatas.

hari kesaktian pancasila

Hanya saja, pasca Idul Fitri harga gula putih tak kunjung turun. Harganya tetap pada kisaran Rp 17 ribu per kg. Soal stok, beberapa pedagang justeru menyebutnya berkecukupan.

Mahalnya harga gula juga berbanding balik dengan daerah ini sebagai salah satu penghasil gula di Indonesia. Jumlah produksi gula Gorontalo bahkan dapat menutupi kebutuhan gula di daerah lain.

Example 300250

Sebagaimana pantauan Gorontalo di sejumlah pedagang di pasar tradisional, harga gula per kilogram kini masih dipatok cukup tinggi. Yakni dikisaran Rp 16.000-17.500 per kg.

Padahal, normalnya harga gula di Gorontalo dikisaran Rp 12.000-13.000 per kilogram. Aten, pedagang gula di pasar tradisional mengatakan, harga gula yang cukup tinggi ini belum diketahui penyebabnya.

“Kalau dibilang stok kurang, saya masih dapat stok cukup. Kemungkinan harga mahal karena permintaan masih tinggi,” katanya. Ia mengaku,meski harga gula mahal, permintaan gula di masyarakat masih cukup banyak, apalagi pada ramadan hingga lebaran lalu.

Ramadhan 2024

“Sampai sekarang masih banyak gula yang terjual, sejak ramadan sudah mengalami kenaikan penjualan gula,” ujarnya. Tak hanya Aten, Wirna Ali, salah seorang pemilik kios mengatakan, harag gula telah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan terakhir.

“Namun sampai sekarang belum turun turun, kalaupun harganya turun, hanya turun sedikit, pernah menyentuh Rp 15 ribu per kg, tetapi naik lagi Rp 16 ribu per kg,” ungkapnya. Di kiosnya, Wirna menjual gula Rp 17 ribu per kg. “Kalau saya beli harganya Rp 16 ribu saya jual Rp 17 ribu per kg,” ungkapnya.

Sementara itu, masih mahalnya harga gula ini menuai keluhan dari sejumlah konsumen. Sebut saja Yati, ibu rumah tangga di Jalan Palma Kecamatan Dungingi. Kepada Gorontalo Post, Yati mengaku, heran dengan harga gula yang begitu mahal di Gorontalo, padahal Gorontalo merupakan daerah penghasil gula.

“Harga gula saat ini hampir setara dengan harga gula kualitas premium yang dijual di sejumlah supermarket, padahal kita penghasil gula, kenapa harga gula justeru lebih mahal,” ujarnya. Ia mengharapkan, kondisi ini bisa segera diatasi pemerintah, sebab gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.(dan/hargo)



hari kesaktian pancasila