Sementara itu, potensi pasangan calon Gubernur lain adalah, pasangan Gusnar Ismail-Zainudin Hasan. Wacana ini muncul terkait dengan kebersamaan Gusnar Ismail dan Zainudin Hasan dalam memenangkan Nelson Pomalingo dan Fadli Hasan di Pilkada Kabgor.
Kerjasama politik yang terjalin di Pilkada Kabgor bisa menjadi ajang penjajakan politik menuju Pilgub. Dan kalaupun keduanya akan berpasangan maka setidaknya duet ini sudah punya modal politik di Kabgor.
Mengapa Gusnar Ismail yang harus tampil sebagai papan satu karena saat Pilgub 2011 silam, Gusnar mencalonkan diri sebagai Cagub.
Tentu dia tidak akan mau turun level di papan dua. Dan untuk Zainudin Hasan ini akan jadi pengalaman pertama mengikuti Pilgub. Jadi masih ada kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur di Pilgub selanjutnya.
Untuk bisa melenggang ke panggung suksesi, Pasangan ini sudah punya modal empat kursi Demokrat di Deprov Gorontalo. Tentunya ini belum cukup.
Masih butuh tambahan lima kursi lagi. Nah Demokrat bisa menggandeng PKS. Apalagi PKS sudah pernah menjalin kerjasama politik dengan Gusnar Ismail di Pilgub 2011 silam. Ketika itu, PKS tergabung dalam koalisi pengusung Gusnar Ismail sebagai calon Gubernur.
Keempat, potensi pasangan Tony Uloli-Adhan Dambea. Wacana pasangan ini muncul seiring langkah gencar Adhan Dambea melakukan konsolidasi partai sampai ke jajaran pengurus ditingkat bawah.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Hanura, kader partai terinformasi kerap mendorong Adhan Dambea untuk tampil di Pilgub. Ada beberapa nama yang diwacanakan termasuk Tonny Uloli. Karena dua figur juga sudah pernah menjalin kerjasama politik saat Pilgub 2011 silam.
