GORONTALO, Hargo.co.id – Listrik Gorontalo tiba-tiba padam total atau total blackout sekitar pukul 15.00 Wita, Rabu (28/3). Bukan karena byarpet atau sedang dalam jadwal pemadaman bergilir, atau karena bencana alam. Tapi listrik Gorontalo padam akibat ulah dari seorang pemuda yang nekat memanjat tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, pemadaman total listrik dilakukan selama hampir 3 jam lamanya, mulai pukul 15.00 Wita hingga pukul 17.55 Wita. Itu setelah aparat kepolisian sektor Bintauna dibantu anggota TNI dari Koramil setempat meminta kepada pihak PLN untuk memutuskan jaringan listrik yang ada di tower SUTET Nomor 162 yang ada di Desa Padang Barat. Padahal, tower SUTET 162 itu merupakan satu-satunya jaringan interkoneksi Sulawesi Utara-Gorontalo transmisi 150 Kv.

Usut punya usut, ternyata permintaan dari aparat setempat ini karena ada seorang pemuda yang nekat memanjat tower tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pemuda ini merupakan warga setempat yang belum diketahui identitasnya. Akan tetapi, dari informasi dari sumber-sumber di lokasi bahwa pemuda berusia hampir 30 tahun itumelakukan aksi nekatnya diduga stres karena diduga gagal menikah dengan sang pacar.
Bahkan, sebelum menaiki tower setinggi lebih dari 40 meter, pemuda tersebut sudah mengkonsumsi minuman keras (Miras). Namun ada pula yang menyebutkan bahwa sebelum melakukan aksi nekat itu dia sudah teler menghirup lem Eha-Bond. Pemuda tanggung tersebut mengancam akan melakukan bunuh diri dengan loncat dari atas tower.
Sebelum listrik Gorontalo padam total pada pukul 15.00 Wita, sekitar 10 menit sebelumnya informasi baru diterima pihak kepolisian. Terhitung pula, proses negosiasi dengan pemuda tersebut berjalan lebih dari dua jam lamanya. Setelah berhasil diyakinkan, dibantu petugas PLN yang datang dari wilayah Gorontalo, pria tersebut akhirnya mau turun dari puncak tower. Saat proses evakuasi pula, kehebohan sempat terjadi karena puncak tower SUTET tersebut tergolong tinggi.

Humas PLN Area Gorontalo, Syaiful Djalil, tak membantah ada insiden panjat tower tersebut hingga menyebabkan listrik Gorontalo padam total. “Kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo. Kami selalu melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat Gorontalo. Tapi insiden ini, kami juga harus membantu aparat di lokasi untuk menyelamatkan nyawa seseorang,” ungkap Syaiful kepada Gorontalo Post.(axl/hg)