Hargo.co.id, GORONTALO – Memasuki hari ke sembilan Ramadan 1446 hijriah, aktivitas jual beli di Pasar Sentral Kota Gorontalo semakin ramai, terutama dilapak-lapak yang menjual aneka kue Lebaran.

Salah satu pedagang yang merasakan peningkatan penjualan adalah Ibu Tino, yang telah bertahun-tahun menjajakan kue-kue kering khas Lebaran di pasar tersebut.
Ia mengaku penjualan kue-kuenya mulai meningkat sejak beberapa hari terakhir.

“Pembeli sudah mulai ramai, dan insyaAllah akan semakin meningkat lagi menjelang lebaran,” kata Tino.
Dia menambahkan bahwa peningkatan penjualan ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua jenis kue saja,
melainkan merata di hampir semua jenis kue yang dijual.
Dilapaknya, Tino menawarkan beragam pilihan kue kering untuk memenuhi selera konsumen. Mulai dari kue-kue favorit seperti nastar dan kerawang, hingga kue-kue tradisional seperti kue batang macis, kacang keong dan kacang potong.
Harga kue yang ditawarkan Tino bervariasi, mulai dari Rp 140 ribu hingga Rp 390 ribu per toples, tergantung jenis, ukuran, dan tingkat kerumitan pembuatannya. Kenaikan harga ini menurutnya, tidak lepas dari lonjakan harga bahan baku yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun harga bahan baku mengalami kenaikan, Tino tetap berupaya menjaga kualitas kue-kuenya.
Ia berkomitmen untuk tetap menggunakan bahan-bahan terbaik agar pelanggan tetap mendapatkan kue Lebaran yang berkualitas dan lezat.
Hal ini terbukti dari tingginya minat pembeli yang tetap berdatangan ke lapaknya,
meskipun harga kue sedikit lebih mahal dibandingkan tahun sebelumnya.
Semangat menyambut Lebaran dan menikmati kue-kue lezat tampaknya tetap menjadi tradisi yang tak lekang oleh waktu di Gorontalo. (MG-11/MG-04)