Hargo.co.id GORONTALO – Semenjak membludaknya jumlah pasien di rumah sakit umum Prof Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, membuat pihak RSAS harus meminta bantuan dari pihak luar.
Pihak rumah sakit harus putar otak melakukan pengadaan tempat tidur tambahan. Untuk itu pihak rumah sakit harus meminta selfbed yang biasa digunakan pasukan saat tugas lapangan dari Kompi 713 hingga ke Badan SAR Nasional.
Tak hanya itu untuk mensiasati jumlah pasien, RSAS juga terpaksa mengeluarkan tempat tidur yang ada di poli untuk digunakan.
Melonjaknya jumlah pasien tersebut dikatakan Kepala Bagian Humas RSAS Sitty Dahlia Syarief dikarenakan mewabahnya berbagai penyakit, seperti DBD, Typus, dan Diare.
Dan ketiga penyakit yang mendominasi tersebut diderita anak-anak. Bukan hanya masalah tempat tidur, RSAS juga kewalahan menangani jumlah pasien yang terus bertambah, bahkan persediaan obat terus menipis.
“Anak-anak paling banyak, baik NICCU dan Irda full pasien anak. Untuk obatan kita sudah berusaha, jika stok sudah menipis, kita langsung memesan obat dari distributor. Untuk saat ini semua pasien bisa kita tangani,” tuturnya.
Meski jumlah pasien terus bertambah jelasnya, namun RSAS Gorontalo mau tidak mau harus menampung. Sebab sebagian besar pasien yang masuk merupakan pasien rujukan dari luar Kota Gorontalo, dan juga dari rujukan rumah sakit yang typenya dibawah RSAS Gorontalo. (nat/ndi/hargo)