Hargo.co.id, JAKARTA – Satu lagi warga Gorontalo sukses mengharumkan nama daerah di skala nasional. Adalah Saffa Attamimi. Wanita asal Kota Gorontalo ini, sukses mengharumkan nama Gorontalo karena berkat kontribusi kinerjanya, PT. Capella Swastika Karya berhasil memegang lisensi Miss Universe yang sebelumnya dipegang oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI).
“Kami sangat bersyukur, PT. Capella Swastika telah resmi sebagai pemegang lisensi Miss Universe di Indonesia mulai tahun 2023,” tulis Safa Attamimi yang berposisi sebagai Chief Operational Officer di PT. Capella Swastika Karya, dalam pers rilis yang diterima Hargo.co.id, Kamis (9/2/2023).

Safa mengungkapkan, perpindahan pemegang lisensi ke PT. Capella Swastika Karya ada kaitannya dengan pemegang lisensi Miss Universe Organization berpindah dari IMG Worldwide ke JKN Global Group. JKN Global Group membeli lisensi Miss Universe Organization seharga USD 20 juta atau sekitar Rp 311,2 Miliar.
Akuisisi itu, kata Safa, diumumkan secara resmi oleh konglomerat media dan konten asal Thailand pada Oktober tahun 2022 lalu.
Pengumuman ini disampaikan oleh Jakkapong “Anne” Jakrajutatip, yang merupakan CEO sekaligus pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.

Tentunya hal ini juga berdampak terhadap ajang Miss Universe di Indonesia, yang sekarang berada di bawah naungan PT. Capella Swastika Karya.
“Bos kami (Pengusaha dan Penyanyi Poppy Capella) memberikan kabar ke kami bahwa pemegang lisensi sejak 2023 untuk Indonesia itu beliau. Lalu proses demi proses PT. Capella Swastika Karya yang pegang lisensi,” kata Safa dikutip dari CNN Indonesia.
Safa menegaskan, dibawah naungan PT Capella Swastika Karya, Eldwen Wang sebagai National Director bergandengan tangan dengan dirinya selaku Chief Operational Officer dari PT. Capella Swastika Karya, Niel Dimitrij sebagai Art & Project Director, Rio Motret sebagai Visual Director Miss Universe Indonesia, serta banyak talenta lainnya, bertekad membawa dunia pageantry di Indonesia ke level selanjutnya.
“Miss Universe Indonesia diharapkan menjadi ajang kecantikan terdepan dan inklusif yang menyambut semua suku, budaya, latar belakang, dan agama,” katanya.
Fokus utama Miss Universe Indonesia, lanjut Safa, adalah penyeragaman dan sentralisasi program Miss Universe di Indonesia yang terintegrasi secara global.
“Kami berharap dengan adanya penyeragaman ini, maka pendistribusian core values Miss Universe – Global, bisa dilaksanakan lebih efektif,” tandas Safa dan menambahkan, sebagai pemegang lisensi resmi dari Miss Universe Indonesia, PT Capella Swastika Karya menekankan bahwa pemenang Miss Universe Indonesia akan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang akan bertanding di Miss Universe – Global.(adv)
Penulis: Rendi Wardani Fathan