Hargo.co.id GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango melalui Pemerintah Kecamatan Bolango Timur, Kabupaten Bone Bolango tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menangani persoalan sampah yang ada di wilayah itu. Inovasi ini diharapkan bisa membudayakan Pola Hidup Bersih dan sehat di tengah masyarakat, terutama tidak membuang sampah sembarangan.
Hal tersebut disampaikan Camat Bolango Timur, Silvoni R. Saleh usai membersihkan sampah yang menumpuk di tepi saluran irigasi Desa Bulotalangi Timur bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone Bolango, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta masyarakat, Jumat (3/3/2023) pagi tadi.
“Hari ini kami mengerjakan kerja bakti bersama untuk membersihkan tumpukan sampah yang sudah berpuluhan tahun yang sudah menjadi tumpukan sampah disitu. Kami berharap, setelah kegiatan kerja bakti ini seluruh masyarakat bisa mengubah perilaku membuang sampah sembarangan seperti ini,” kata Silvoni R. Saleh usai kegiatan tersebut.
Dirinya mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi terkait penanganan sampah tersebut. Salah satunya yaitu bekerja sama dengan DLH untuk mengangkut sampah masyarakat minimal tiga sampai empat kali dalam seminggu.
“Kami juga sudah membuat inovasi baru insyaallah kami akan menempatkan karung sampah di sepanjang rumah warga yang berjarak lima meter, terutama yang berada di bantaran sungai di kecamatan bulango timur,” katanya mengungkapkan.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mensosialisasikan kembali kepada masyarakat terkait kebiasaan tersebut, baik melalui tatap muka langsung dengan masyarakat, maupun publikasi melalui pengeras suara.
“Memang agak susah mengubah perilaku dan mindset masyarakat tentang kepedulian tentang sampah ini. Kami dalam setiap kegiatan di desa sering menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di pinggiran sungai atau di jalanan,” kata Silvoni R. Saleh.
Untuk memperkuat inovasi tersebut, dirinya juga akan membuat peraturan desa (Perdes) bersama lima kepala desa yang ada di wilayah itu. Perdes tersebut diantaranya akan berisi tentang sanksi yang akan diberikan kepada masyarakat ketika kedapatan membuang sampah sembarangan.
“Kalau kemarin systemnya ketika ada yang kedapatan membuang sampah sembarangan, akan langsung ditindak di tempat seperti disuruh push up ditempat. Tapi tentunya bukan sanksi ini yang menjadi perhatian, namun bagaimana efek jera yang ditimbulkan akan menimbulkan kesadaran agar lingkungan kita tetap baik, lebih bersih dan sehat,” dirinya menandaskan.(*)
Penulis: Nur Nadiva Daeng/ Mahasiswa Magang UNG
