Gorontalo dikenal negeri serambi madinah memiliki banyak tempat yang mencetak para Hafiz Quran. Salah satunya di Pesantren Al Fallah. Uniknya, pengajarannya di pesantren yang terletak di Limboto, Kabupaten Gorontalo itu tidak sekadar memburu hafalan Alquran. Lebih dari itu membudayakan Alquran dan penggunaan bahasa arab sebagai altar kehidupan pesantren
Adriandzah Mansyur – Limboto Barat
Hargo.co.id GORONTALO – SALAT Shubuh baru saja usai. Mentari di langit Gorontalo terlihat malu-malu menunjukan sinarnya. Jalan sepanjang kawasan Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto, Barat, Kabupaten Gorontalo juga masih sepi dari arus lalu lintas. Ditengah suasana hikmad itu, para murid Tsanawiyah dan Aliyah pondok Pesantren Al Fallah melantai bersama dengan mamangku kitab Alquran.

Dengan badan sedikit membungkuk, mereka mulai membaca ayat demi ayat. Setelahnya mereka pun mendapat pengajaran bahasa arab. Sebelum bubar, santri dan santriwati diminta satu per satu untuk membacakan hafalan Alquran sesuai dengan kemampuannya. “Ini adalah salah satu bentuk pengajaran di tempat kami di waktu ba’da shubuh. Ini masuk kurikulum khas pondok Al Fallah,” kata Alim Bau, SPdI, guru yang saat itu membimbing mereka.
Pondok Pesantren Al Fallah adalah salah satu diantara pondok pesantren pencetak Hafiz Quran di Provinsi Gorontalo. Pondok ini didirikan pada 1989 dengan membuka pendidikan untuk kelas Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Pimpinan Pondok Pesantren adalah Drs. Zainul Romiz Keosry,M.Ag.
Dalam kurikulum pesantren ini dibagi menjadi dua. Pertama kurikulum dari Kementrian Agama seperti yang diajarkan di Madrasah pada umumnya. Yang kedua menjadi keunikan tersendiri dari pembelajaran di Ponpes Al Falah. Waktu untuk pelajaran khusus itu yakni pada ba’da Shubuh yakni bimbingan bahasa, kemudian ba’da Ashar Talim Tarjama Alquran, Bada Margib Tadarus dan Talim Alquran serta ada Isya Kurikulum Pondok lainnya seperti pelajaran Tauhid, Fiqih dan usuhul Fiqih, ayat Ahmakm, Hadits, percakapakan bahasa arab dan ingris serta keterampilan berceramah.
Pengajaran di Ponpes Al Fallah juga sangat berbeda dengan Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah pada umumnya. Murid-murid disini wajib untuk menggunakan bahasa arab dalam pergaulan sehari-hari. “Kalau tidak menggunakan bahasa arab, mereka kita hukum. Ada mahkamah khusus yang kita bentuk untuk memberikan sanksi bagi yang tidak berbahasa arab,” kata Kepsek Tsanawiya Pondok Pesantren Al Fallah Hj. Maziatussaraf H. Kau,M.Pd.
Untuk pelajaran Hafalan Alquran sendiri kata Maziatussaraf menjadi salah satu bagian pengajaran di Ponpes Al Fallah. Para murid dalam kajian Alquran dan Hadits di wajibkan untuk menghafal Alquran jus demi jus. Menurut Maziatussaraf targetnya per hari tidak ada. Siswa lebih ditekankan pada kesadaran dan pemahaman dari hafalannya. “Selain Hafalan Alquran, kita juga paling getol dengan kajian kitab Kuning. Ini biasanya yang paling unggul di Ponpes ini,” jelasnya.
Sepanjang sejarahnya, tak sedikit santri dan santriwati yang menjadi Hafiz lahir dari pondok ini. Di tahun 2014 lalu, perwakilan pondok ini pun sampai masuk mewakili Provinsi Gorontalo ke tingkat nasional. Sayang di tahun 2015 ini, prestasi itu surut. Perwakilan dari Ponpes Al Fallah hanya bisa finish sampai ditingkat Kabupaten Gorontalo.
“Waktu lomba MTQ khusus untuk Hafiz di Pohuwato baru-baru ini utusan dari kita tidak masuk. Sudah gugur waktu tingkat kabupaten,” ujarnya.
Meski begitu hal tersebut tak serta-serta membuat pengurus dan pengajar pondok putus asa. Pendidikan Hafiz terus digalakkan agar kedepan dapat meraih prestasi yang gemilang. “Kedepan ini tentunya Hafiz akan lebih diperhatikan. Tapi tentunya bagi kita tidak hanya ingin mencetak Hafiz, tapi kita menginginkan lebih dari itu. Selain Hafal tapi juga faham betul dengan Alquran,” tuturnya.
Maziatussaraf juga mengatakan target yang diharapkan Ponpes Al Fallah adalah dapat menghasilkan out put Pondok yang dapat menjadi muballigh dan muballighat yang mampu berwiraswasta sehingga dedikasinya terhadap agama dapat dilaksanakan tanpa hambatan apa-apa.
“Yang paling utama target kita kedepan dalah hal itu. Diharapkan Pondok Pesantren Al-Falah menjadi lembaga tempat memperdalam dan memurnikan kembali ajaran Islam agar umat Islam dapat mengamalkan tuntunan Rasulullah yang bersumber dari Alquran dan Sunnah,” pungkasnya.(***)