Memang selisihnya tidak terlalu besar per setiap ekornya, tapi kalau diakumulasikan dalam jumlah banyak, nilainya juga jadi besar,” tukasnya. Sayang, baik Abubakar maupun Boby enggan menyebut nilai kerugian yang mereka alami, berikut perputaran uang dari bisnis ternak antar pulau tersebut.
Keduanya hanya berharap, pemerintah segera memperjelas status wabah anthrax sehingga tidak mengganggu aktivitas usaha mereka. “Berita terakhir yang kita dengar sudah tak ada lagi temuan kasus baru untuk siklus wabahnya. Kita berharap ini segera berakhir agar tidak terus-terusan menghantui usaha ternak sapi,” tandas keduanya.
Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo Haris Tome sebelumnya menjelaskan siklus penyebaran wabah anthrax. Dimana, secana klinis siklusnya berlangsung selama 21 hari. Jika selama waktu itu tidak ada lagi temuan kasus sapi mati mendadak, pemerintah segera akan menyatakan berakhirnya wabah anthrax.(dix/rt/hargo)