
Walau begitu, PKS akan bersikap fleksibel dalam mengusung kadaer di Pilgub.
Artinya kalau memang figur calon yang akan digandeng memiliki pasangan dan punya potensi menang maka partai akan legowo untuk tidak mengusung kader.

“Kita kan harus koalisi. Dan paling penting kan harus menang. Tapi semua harus punya dasar yang kuat. Jadi acuannya hasil survei. Kalau kader partai hasil surveinya bagus ya tentu harus jadi prioritas,†jelasnya.
Berbeda dengan PKS, PDIP dan PPP sejauh ini belum bergerak. Bendahara DPD PDIP Gorontalo, Alifudin Djamal mengatakan, ada mekanisme dan tahapan yang sudah dipersiapkan partai untuk Pilgub. Misalnya penjaringan Cagub-Cawagub maret mendatang.
“Pastinya kita akan usung calon yang punya potensi menang. Tentu calon-calon yang diunggulkan,†jelasnya.
Sementara, Sekretaris DPW PPP, Awaludin Pauweni mengatakan, partainya hingga kini masih konsentrasi menuntaskan masalah internal partai. PPP masih akan fokus untuk segera melaksanakan Muktamar.
“Dalam waktu dekat kita akan laksanakan mukernas. Kemungkinan setelah itu baru kita akan hadapi Pilgub,†pungkasnya. (rmb/hargo)