SUWAWA, hargo.co.id – Kabar penculikan anak di wilayah Desa Bilungala, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango (Bonbol) merebak bagai hantu hingga membuat masyarakat di seantro Gorontalo menjadi cemas.
Banyak dari warga yang ekstra khawatir kalau-kalau anak mereka bakal menjadi korban. Akibatnya, pengawasan orang tua menjadi superketat hingga rela meluangkan waktu untuk mengantar dan menjemput anak mereka di sekolah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang anak insila WWK telah diculik oleh gerombolan penculik anak (Gola).
Menurut cerita WWK ia bersama sejumlah rekannya ditangkap dan disekap di dalam mobil ketika pulang sekolah. Dari informasi itu, Polres Bonbol langsung membentuk tim untuk menelusuri kebenaran kejadian itu. Namun setelah diselidiki, ternyata kabar itu hanya isu alias tidak benar.
Kapolres Bonbol AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK mengungkapkan hal itu sebagaimana reles yang disampaikannya kepada Gorontalo Post, Kamis, (23/3).
“Banyak kejanggalan yang disampaikan WWK saat diintrogasi. Ternyata setelah kita cari tahu, WWK sering berhalusinasi akibat sering melihat pemberitaan-pemberitan miring terkait penculikan anak di facebook,” kata AKBP Wahyu.
Menurut Wahyu, WWK bercerita melihat ada beberapa anak sejawatnya yang disekap didalam mobil tersebut. Karena itu pihaknya langsung melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bonbol untuk melakukan pendataan terkait anak yang hilang.
“Setelah kita data, tidak ada satu pun data anak yang bersekolah di Bonbol yang hilang atau sempat diculik,” ungkapnya.
Karena itu, Wahyu menyimpulkan semua yang berkiatan dengan keberadaan penculik anak atau gola yang sudah menggemparkan warga Gorontalo baru-baru ini tidak lain hanyalah isu belaka.
“Saya mengimbau agar masyarakat utamanya yang berada di Bonbol tidak perlu lagi khawatir berlebihan. Semua yang menyangkut gola hanya isu tidak benar adanya,” kata Kapolres. (tr-54/hargo)
