’’Tapi, nyatanya masih ada juga PPTKIS nakal dan para calo yang mau merusak kerja sama ini dengan praktik pengiriman TKI secara ilegal. Yang jelas, praktik human trafficking tidak bisa ditoleransi,’’ imbuhnya.
Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Y. Poeloengan menerangkan, pihaknya sudah melakukan verifikasi berdasar posisi pengecekan di lapangan. Dalam proses tersebut, Dirut PT Nirwana Cahaya Jose Rizal dan Dir Operasional Sunata menyatakan benar menempatkan tenaga kerja laki-laki atas nama Sumarno dkk.
’’Hari Senin akan ke BNP2TKI untuk memberikan klarifikasi dan dokumen. Demikian laporan sementara dari tim Dit Pamwas yang melakukan penyelidikan,’’ terangnya.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan (Korsel), menginformasikan aliran TKI ilegal ke wilayah Jeju.
Kabarnya, terdapat 26 WNI yang datang dan masih dibawa broker berpindah-pindah di Jeju. Bahkan, ada desas-desus rencana datangnya TKI ilegal pada pertengahan Februari ini.
â€Saya minta dengan sangat agar pihak berwajib di Indonesia dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara cepat agar korban tidak bertambah. Para pelaku perdagangan manusia ini harus diajukan ke pengadilan sesuai hukum yang berlaku,’’ ungkapnya.
Koordinator Fungsi Perlindungan KBRI Seoul Aji Surya mengatakan, adanya modus pengiriman TKI ilegal ke Jeju karena Jeju merupakan wilayah bebas visa dari kawasan tertentu.
’’Kegiatan haram ini kemungkinan merupakan kongkalikong para oknum di kedua negara. Para calon TKI bahkan dipalak dengan membayar hingga Rp 100 juta untuk bisa berangkat ke Jeju dengan visa yang tidak sesuai peruntukannya,’’ tuturnya. (bil/c6/ttg/hargo)Â