ramadan2024

ramadan2024

Ada Pulau Sampah di Danau Limboto, Ini Buktinya 

×

Ada Pulau Sampah di Danau Limboto, Ini Buktinya 

Sebarkan artikel ini
Tumpukan sampah di danau Limboto, Desa Lupoyo dan Desa Bulota, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo yang terlihat seperti bentangan pulau, Selasa (10/9) (Foto : Franco/GP)

Hargo.co.id, GORONTALO – Rupanya tak hanya soal kedangkalan yang menjadi masalah utama. Dibalik pesonanya yang indah, danau Limboto bahkan menyimpan gundukan sampah yang membuatnya tak sedap dipandang mata.

hari kesaktian pancasila

Warga seakan bertanya-tanya, bagaimana mungkin danau yang terus menyusut ini masuk dalam kalender pariwisata Nasional dibalik berbagai persoalannya yang belum kunjung tuntas?

Sebelumya gundukan sampah tersebut sangat jelas terlihat di Desa Lupoyo dan Desa Bulota, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Sampah menumpuk dan bertebaran sekaligus menebar aroma yang kurang sedap. Bahkan, saking banyaknya, terlihat dari kejauhan bak sebuah pulau sampah yang berada di tengah-tengah danau Limboto.

Example 300250

Sebagaimana pantauan hargo.co.id (Gorontalo Post Grup), Rabu (11/07/2018), sebagian besar sampah yang berserakan itu adalah sampah plastik. Berupa botol plastik bekas dan bungkusan produk yang sering menghiasi iklan di ragam media.

Menurut warga sekitar, sampah-sampah ini merupakan sampah yang dibuang pada saluran irigasi dari beberapa desa dan muaranya berakhir di area danau itu.

“Dari 2016, sampah memang sudah banyak menumpuk di sini. Imbasnya juga ke kami yang tinggal di sekitar tumpukan sampah ini pak, apalagi kalau ada yang membuang bangkai,” kata Nasir (30), warga Desa Lupoyo.

Ramadhan 2024

Menurutnya, sempat ada kabar bahwa keberadaan sampah tersebut akan dibersihkan menggunakan alat berat.

“Tapi sampai saat ini tetap belum ada,” tambah Nasir lagi.

Yang lebih miris lagi, danau Limboto kini sudah masuk dalam kalender pariwisata Nasional. Warga mengaku merasa malu jika ada tamu daerah yang melihat tumpukan sampah tersebut.

“Jelas sebagai orang lokal kami malu pak,” sesalnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gorontalo Syaiful Kiraman tidak membantah hal itu. Hingga saat ini pihaknya masih mengupayakan untuk mengangkat sampah yang telah menumpuk sejak tiga tahun lalu tersebut.

“Kami telah membicarakan hal itu dengan karang taruna untuk bersama-sama menggangkat sampah tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan segera dilaksanakan,” cetus Syaiful.(tr58/gp/hg)



hari kesaktian pancasila