Diresmikan, Belum Ada Tanda Lalu Lintas
hargo.co.id TILAMUTAÂ Dibukanya akses alitrase jalan di dua Titik di Kecamatan Paguyaman diakui mempercepat transportasi pengendara. Kekurangannya, idaknya adanya tanda rambu lalu lintas disetiap perempatan jalan. Warga pun meminta hal itu dipasang, agar tidak terjadi kecelakaan arus lalu intas.
Pantauan (Gorontalo Post/hargo.co.id) kemarin (22/1) sekira pukul 16.00 wita sebagian besar pengendara roda dua, roda tida dan roda empat sudah melintasi akses alitrase jalan yang baru saja dikerjakan sebagai jalan Trans Sulawesi yang baru.
Sementara eks jalan Trans sulawesi hanya dilintasi oleh mobil ngkutan Kota (Angkot) dari wilayah Marisa – Tilamuta menuju Kota Gorontalo demikian juga sebaliknya. Jalan lurus yang ternyata membela akses Eks jalan Trans sulawesi yang sudah puluhan tahun menjadi lintasan kendaraan lokal maupun antara Daerah di pulau Sulawesi.
“Bisanya kendaraan yang melintasi jalan baru melaju kencang, sementara yang menggunakan eks jalan Trans sulawesi demikian. Saat berpapasan diperempatan jalan rawan terjadi kecelakaan, sehingga perlu diberikan rambu lalu lintas sebagai informasi bagi pengendara.
Bahkan beberapa waktu lalu ada kendaraan yang berpapasan di perempatan jalan antara jalan baru dan jalan lama sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas,” ungkap, Saipul Warga sekitar.
Lanjut katanya bahwa meski eks jalan Trans sulawesi tidak menjadi lintasan umum, akan tetapi masih ada mobil angkut yang melintasinya, sebab jika melintasi jalan baru tidak ada penumpang yang naik.”Mobil angkot memilih melintasi eks jalan Trans sulawesi dari pada jalan baru.
Sebagai masyarakat meminta agar pengendara bisa mengurangi kecepatan di jalan yang baru saja dilebarkan tersebut terutama diperempatan jalan, seperti di Desa Huwongo, Desa Bongo Nol tepatnya didepan pertamina untuk menghindari hal – hal yang tidak di inginkan,” Cetusnya. (Tr-30/hargo)