Headline

Banyak yang Tak Lanjutkan Pendidikan, Anak Disabilitas Masih Perlu Perhatian

×

Banyak yang Tak Lanjutkan Pendidikan, Anak Disabilitas Masih Perlu Perhatian

Sebarkan artikel ini
Yayasan AIDRAN saat melakukan diseminasi proyek penelitian Move It 2023 di Hotel Damhil, Selasa (05/03/2024). (Foto : Fahrul Hulalata untuk HARGO)
Yayasan AIDRAN saat melakukan diseminasi proyek penelitian Move It 2023 di Hotel Damhil, Selasa (05/03/2024). (Foto : Fahrul Hulalata untuk HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Hasil Riset kesehatan dasar (Riskesdas) Badan Litbang Kemenkes menunjukkan, partisipasi siswa disabilitas dalam pendidikan di Indonesia masih sangat minim.

Hal tersebut diungkapkan Rahmatul Furqan, Manajer proyek MOVE IT 2023 dalam diseminasi proyek penelitian Move It 2023 di Hotel Damhil, Selasa (05/03/2024).

Riskesdas sendiri merupakan survey lima tahunan yang dilakukan untuk memantau indikator kesehatan masyarakat.

“Berdasarkan data statistik RISKESNAS tahun 2018, 3,3 persen anak usia 5 sampai 17 tahun merupakan penyandang disabilitas,” kata Furqan.

Dirinya menjelaskan, meskipun secara regulasi sudah menekankan adanya kesetaraan untuk akses pendidikan, namun kondisi dil lapangan menunjukkan hal berbeda.

“20 persen dari anak disabilitas itu tidak menempuh pendidikan dasar, dan 68 persennya tidak menempuh sekolah menengah,” ungkapnya.

Menyikapi kondisi ini, lanjut Furqan, Yayasan Advokasi Inklusi Disabilitas dan Riset Aksi Network (AIDRAN) melakukan diseminasi proyek penelitian Move It 2023.

Dimana, kata dia, poyek penelitian ini mengangkat tema promosi inklusi digital dan peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas serta aksesibel bagi pelajar dengan disabilitas.

“Latar belakang penelitian ini adalah adanya kesenjangan akses pendidikan bagi siswa dengan disabilitas dan siswa non-disabilitas itu sendiri,” imbuhnya.

Furqan mengatakan, penelitian ini bermula dari kesadaran terhadap adanya kesenjangan akses pendidikan bagi siswa dengan disabilitas dan siswa non-disabilitas.

“Sehingga menurut kami, ini penting untuk dilakukan. Penelitian tentang kesenjangan akses pendidikan ini harus menjadi perhatian semua pihak,” ujarnya.

Untuk diketahui, project tersebut mendapatkan perhatian dari pemerintah dan kalangan akademisi di Provinsi Gorontalo.

Sejumlah dukungan datang dari Dinas Pendidikan pendidikan serta Pimpinan Universitas Negeri Gorontalo.(*)

Penulis : Fahrul Hulalata/ Mahasiswa Magang UNG
Editor : Sucipto Mokodompis

Berita Terkait:  Seorang Warga di Kelurahan Tenilo Tewas Lantaran Longsor