Hargo.co.id, GORONTALO – Taman Kuliner yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di Kawasan Center Point, saat ini terpantau sepi pengunjung. Akibatnya, sebagian besar pedagang setempat memilih menutup usahanya.
Dari pantauan Wartawan media ini pada Senin (13/03/2023), pusat kuliner yang terletak di Jalan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie, Desa Iloheluma, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango itu, memang benar-benar sepi. Bahkan, pada akhir pekan sekalipun tpengunjung yang datang ke sana sangat kurang.

Informasi yang diperoleh, sebelumnya pada 2022 lalu, sebagian besar pemilik lapak kuliner di kawasan itu memilih menutup lapaknya lebih awal. Sebab, pengunjung berangsur menurun dan akhirnya berdampak pada pendapatan yang terus berkurang.
Kepada Wartawan media ini, Uwa Harun, selaku pedagang di Taman Kuliner itu mengaku, pada tahun 2015, sebelum adanya lapak kuliner tersebut, dirinya telah membuka usaha di area Center Point. Akan tetapi, sejak tempat ini direhab dan ditata pihak pemerintah, tempat tersebut justru menjadi sepi pengunjung.
“Tujuan ditata kembali, untuk menarik minat pengunjung. Tapi pada kenyataannya sampai sekarang sepi pengunjung,” ungkap Uwa.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa setiap hari dimulai pukul 17.00 hingga pukul 03.00 Wita, ia maupun pedagang setempat lainnya hanya berpenghasilan sebanyak Rp.100.000. Melihat kondisi pengunjung yang makin berkurang, maka semua penjual memutuskan untuk menutup tempat usaha yang telah menjadi mata pencaharian mereka.
“Kami memiliki keinginan yang sangat besar untuk berjualan, dan telah melakukan berbagai macam cara agar tempat ini ramai. Hanya saja pada nyatanya semua tempat yang ada di sini sepi pengunjung. Apalagi yang mau beli kuliner,” ujar Ibu Uwa.
Mewakili pedagang setempat lainnya, Ibu Uwa berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah, agar dilakukan langkah-langkah yang dapat menumbuh kembangkan minat warga untuk mengunjungi pusat kuliner di kawasan Center Point tersebut.
“Alangkah baiknya dilakukan pemerataan dan pembersihan, karena menurutnya jika ingin membangun pusat kuliner, maka lapak usaha harus berada pada satu tempat yang sama, dan tidak berpencar kemana-mana,” tutup Ibu Uwa.(*)
Penulis: Angelica Cicilia L
Editor: Zulkifli Polimengo