Ekonomi

Cuaca Buruk, Pemicu Naiknya Harga Ikan di Gorontalo

×

Cuaca Buruk, Pemicu Naiknya Harga Ikan di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Cuaca Buruk
Aktivitas nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo, Kota Gorontalo. (Foto: Nazlia Busra untuk HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALOHarga ikan yang dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Gorontalo mengalami kenaikan. Lonjakan harga ini terjadi akibat cuaca buruk yang menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun.

badan keuangan

Rahmatika Salilama (39), salah satu nelayan mengungkapkan, mereka yang biasanya 15 kali turun ke laut kini hanya lima kali turun ke laut karena kondisi cuaca buruk.

Berita Terkait:  Amran Mustapa Sukses Tingkatkan Hasil Pertanian Bone Bolango

“Dengan cuaca buruk seperti ini kami yang biasa turun 15 kali sekarang tinggal 5 kali, jelas ini berpengaruh pada pendapatan juga sehingga membuat pasokan ikan berkurang, akibatnya harganya juga melambung,” kata Rahmatika Minggu (11/6/2023).

badan keuangan

Dirinya mengatakan, jumlah ikan tangkapan tidak sesuai dengan kebutuhan di tempat pelelangan. Pembeli tetap banyak tetapi pasokan ikan berkurang.

Berita Terkait:  Stok Sapi Kurban di Bone Bolango Mulai Menipis, Harga Tetap Normal

“Kalau pembeli tetap banyak tapi kalau ikan yang mau dibeli itu kurang,” ujarnya.

Rahmatika memaparkan sejumlah jenis ikan yang mengalami kenaikan seperti Oci yang sebelumnya dijual dengan harga Rp. 20.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp. 30.000 per kilogram.

Selain itu, ikan cakalang yang sebelumnya Rp. 22.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 33.000 per kilogram.

Berita Terkait:  Kata Pedagang di Kota Gorontalo Soal Kenaikan Harga Beras

Sementara ikan Lajang yang sebelumnya Rp. 25.000 per kg naik menjadi Rp 35.000 per kg.

Rahmatika mengatakan, kondisi ini tidak hanya membuat harga ikan yang harus dibayar membeli menjadi bertambah, tapi juga membuat omzet penjualan jadi tidak menentu.

Berita Terkait:  Jelang Ramadhan, Pemprov dan Bulog Gorontalo Gelar Pasar Murah

“Sehari keuntungannya itu hanya Rp. 150.000. Pendapatan juga tergantung modal, kalau modalnya Rp. 700.000 pendapatan biasanya Rp. 800.000- hingga 850.000 per hari,” pungkasnya.(*)

Penulis: Nazlia Busra/Mahasiswa Magang UNG