Hargo.co.id, GORONTALO – Kemarau panjang yang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo, kian dirasakan masyarakat dampaknya. Di Pohuwato, sebagai wilayah pesisir juga merasakan dampak kemarau lantaran musim kemarau panjang kerap berbarengan dengan musim angin timur. Akibatnya, banyak nelayan enggan turun melaut di musim ini.
Kasim Pikoli (34) nelayan asal Kelurahan Libuo, Kecamatan Paguat mengaku, dirinya bersama nelayan-nelayan di Paguat lainya enggan melaut lantaran kondisi yang tak memungkinkan yang membuat para nelayan khawatir mencari ikan di laut.
“Angin timur ini angin yang sering mucul di saat musim kemarau, membuat para nelayan takut untuk mencari ikan karena ombak yang di pengaruhi oleh angin timur” tutur Kasim Pikoli 34 tahun,” ucapnya saat ditemui wartawan Hargo.co.id, Jum’at ( 27/10/2023 ).
Kata Dia, kondisi itu membuat masyarakat nalayan terpaksa harus putar otak agar kebutuhan hidup keluarga terpenuhi. Dalam sehari, kata Kasim, dirinya kini hanya mampu meraup penghasilan kurang dari Rp. 150 ribu per harinya.
“Kami sudah jarang turun kelaut karena musim angin timur. penghasilan kami para nelayan pasti menurun, yang setiap harinya sampai Rp. 500 ribu, sekarang menurun sampai Rp. 150 ribu perhari kadang kami tak dapat penghasilan,” tutur Kasim.(*)
Penulis: Abdul Haris Kune/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Ryan Lagili