Hargo.co.id – Kabar tentang temuan garam yang diduga mengandung kaca di beberapa tempat juga menghantui para pedagang di Jombang.
Beberapa kali pedagang menerima tawaran dari sejumlah agen yang memiliki merek yang sama dengan garam yang diduga mengandung kaca akhir-akhir ini.
“Kemarin sempat ditawari beberapa kali sama sales, mereknya sama seperti yang ada kandungan kristal kaca.
Saya tidak mau, lagipula saya sudah memiliki langganan garam yang sudah dari dulu jual ke sini, jadi kalau beli merek lain terlalu berisiko,†kata Yulia, salah satu pemilik toko peracangan di Pasar Legi Jombang.
Ia menyebutkan ada dua merek yang diduga mengandung bahan selain garam murni. Cirinya warna garam sedikit mengkilat, teksturnya juga keras.
Meski ia belum membuktikannya sendiri, namun ia khawatir  risiko yang membahayakan bagi toko dan pelanggannya. ’’Saya dengar dari teman-teman sesama pedagang, jadi penawaran itu saya tolak,†katanya. Garam kaca hanya berbentuk halus dan bukan garam grosok.
Berbeda dengan Yulia, Arif pedagang lain justru tidak pernah mendapatkan kabar tentang garam ini.
Ia hanya menjual garam bubuk dan tidak pernah mendengar keluhan dari pelanggannya mengenai keanehan garam yang dijualnya. ’
’Sampai sekarang aman-aman saja, saya beli di agen khusus dan tidak ada keluhan apa-apa tentang garam saya ini,†katanya.
Sementara Edi, salah satu pedagang di Pasar Pon Jombang juga sering mendengar kabar tentang beredarnya garam yang diduga bercampur dengan kaca dan tawas. Kabar ini ia dapatkan dari sales yang biasa mengirimkan garam ke tokonya.
Isu adanya garam yang dioplos dengan kaca memang banyak beredar beberapa waktu terakhir, setelah semakin melonjaknya harga garam karena stok garam semakin langka.
Tidak hanya oplosan kaca, juga beredar kabar tentang garam yang tercampur dengan tawas.
Hingga saat ini harga garam memang masih mahal. Garam halus per bungkus yang biasa dijual dengan harga Rp 1.000 saja kini menjadi Rp 2.000 per bungkusnya. Sementara garam grosok kini dijual seharga Rp 7 ribu yang sebelumnya dijual Rp 5 ribu. ’’Kalau garam kotak masih Rp 11 ribu per bungkus,†pungkas Dani.
(jo/bin/bin/JPR/hg)