Hargo.co.id, GORONTALO – Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terus dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di seluruh Provinsi yang ada Indonesia. Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Provinsi Gorontalo yang bertempat di gedung Grand Palace Convention Center (GPCC), kota Gorontalo, Rabu(15/3/2023).
Ketua Harian I Tim Indonesia’s FOLU Net Sink, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dilaksanakan sosialisasi ini untuk mengurangi mitigasi rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Adapun upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 perlu diikuti dengan alokasi lahan yang selektif dan terkontrol untuk pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang adil dan merata bagi masyarakat Indonesia.
“Kami sudah melakukan sosialisasi ini tahun lalu untuk 12 provinsi dan tahun ini akan kami selesaikan 22 provinsi lainnya. Hari ini kami lakukan untuk Provinsi Gorontalo, semua Provinsi akan kami lakukan sosialisasi,” kata Ruandha Agung Sugardiman.
Dirinya menambahkan, setelah sosialisasi ini akan dilakukan dua kali workshop penyusunan rencana kerja untuk FOLU Net Sink khususnya di Provinsi Gorontalo, sehingga pada akhirnya bisa menyelesaikan rencana kerja FOLU Net Sink di 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, berdasarkan data yang ada di Kementerian LHK, penutupan lahan dari tahun 1990 sampai 2020 tingkat deforestasi Gorontalo ini masih cukup rendah, hal ini tentu harus dipertahankan dalam rencana kerja yang nantinya bisa menjadi upaya yang harus dilakukan.
Menurut Ruandha Agung Sugardiman, data yang ada di Kementerian LHK menunjukan tutupan hutan di Provinsi Gorontalo hingga saat ini masih cukup baik.
“Kami berharap pada tahun ini segera diselesaikan pengukuhan kawasan hutan untuk Provinsi Gorontalo. Baru ada 7 provinsi yang sudah selesai pengukuhan kawasan hutan salah satunya di Provinsi Gorontalo. Adapun kontribusi dari provinsi Gorontalo, salah satunya tutupan hutan yang masih bagus dan hal itu harus dipertahankan, serta kita lakukan rehabilitasi area-area yang bergradasi,” dirinya menandaskan.(*)
Penulis: Nazlia Busra/Mahasiswa Magang UNG.