Ini Tanggapan Pemkab Boalemo Terkait Lambannya Pembayaran Gaji Guru Honorer

Kab. Boalemo
Ilustrasi, Honorer. (pngtree)
  Ilustrasi, Honorer. (pngtree)

Hargo.co.id, GORONTALO – Status facebook pemilik akun Nurhayati Saidi yang viral lantaran ingin menjual ginjal, yang dikarenakan belum dibayar gajinya sebagai guru honorer menuai respon dari Pemerintah Kabupaten Boalemo.

Assisten 3 Setda Boalemo, Rahmat Biya, ketika dikonfirmasi awak media, membenarkan status viral tersebut. Bahkan, kata dia, keluhan Nurhayati telah tayang di berita media TV Nasional.

banner 300x300

“Benar, kemarin heboh status facebook seorang guru honorer perempuan. Namun, begitu kami kroschek terkait pokok masalahnya, ternyata dalam proses pencairan saat itu,” kata Rahmat, Rabu, (8/3/2023).

Memang benar kata Assisten 3, proses pencairan gaji guru ini lambat. Hal tersebut dikarenakan jumlah tenaga honorer di Dinas Pendidikan yang cukup banyak.

“Berbeda dengan OPD lain yang hanya berjumlah 50 hingga 100 orang. Kalau di Dikpora itu, tenaga honornya berjumlah kurang lebih 1.000 orang, termasuk yang berstatus guru,” ungkap Rahmat Biya.

banner 728x485

“Nah, kemarin berdasarkan edaran Menpan-RB, kita juga tak dibenarkan merekrut tenaga baru di awal tahun, mengganti yang sudah tidak aktif, atau pun menambah jumlah,”katanya.

Proses verifikasi sendiri lanjutnya, ada di BKD. Saking banyaknya jumlah honorer di Dikpora, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Ini yang kemudian juga menjadi salah satu faktor finalisasinya menyita waktu.

“Tapi memang tahun ini agak terlambat, tahun-tahun kemarin tepat waktu. Januari itu kan ditagih Februari, begitu juga Februari, tagihannya Maret,” ujarnya.

Menanggapi jual ginjal, menurut Rahmat, hal ini merupakan ekpresi dari honorer terkait. Karena yang bersangkutan juga terdesak ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya.

“Sebagai manusia, tentu kami Pemerintah Daerah juga merasakan prihatin. Jual ginjal itu saya pikir sebagai bentuk ekpresinya dari yang bersangkutan. Tapi Alhamdulillah, intinya, saat ini semua gaji guru honor sudah dibayar. Selang 2 hari dia menulis status itu sudah ada pencairan,”kata Rahmat Biya.

Sebelumnya Nurhayati Saidi, menulis status yang bikin geger warganet. Yang mana dalam unggahan facebooknya ia siap menjual ginjalnya bagi yang membutuhkan.

“Kalo ada yg mb Bili Ginjal, napa kita p Ginjal kita mo jual. Alasan kita mo jual untuk memenuhi kita p anak2 p kebutuhan. Dari Pada b Harap Gaji Nti Dunia so kiamat baru dorang ingat Guru2 p hak padahal tanggung jawab kami sudah di laksanakan. Jang B inbox/atau b tlp mo suruh hapus aaaa kita mo blokir,” tulis Nurhayati Saidi dalam postingannya dengan menandai 4 teman facebooknya, yang kemudian langsung viral.

Dikonfirmasi media ini, ia mengaku sudah dua bulan belum menerima gaji. Saat itu ia sedang terdesak, lantaran kebutuhan anaknya yang dimintai kue oleh gurunya di salah satu sekolah SMP di Boalemo.

“Saya terdesak kebutuhan anak saya kelas 3 SMP yang harus memenuhi kue pesan dari gurunya. Namanya anak kan, saya harus penuhi permintaannya,” cerita Nurhayati.

Berbagai upaya dilakukan kata dia, bahkan harus pergi ke Kota Gorontalo untuk menemui sang kakak, dengan tujuan meminjam uang. Namun hasilnya nihil.

“Saya rela ke Kota Gorontalo meminjam uang pak. Tapi tidak dapat. Sampai saya itu menangis saat perjalanan pulang. Tepat di Isimu, saya hampir menabrak mobil. Memang kacau fikiran saya waktu itu,” ungkapnya.

Karena buntu kata Nurhayati, ia kemudian terfikir untuk melampiaskan emosinya melalui status facebook. Dan memang kata dia, fikiran untuk menjual ginjal tersebut, benar adanya.

“Karena sudah buntu fikiran saya Pak. Tapi Alhamdulillah sudah masuk gajinya, dari saya punya status itu akhirnya dari sekitar 1.000 honorer, terbantukan dengan itu status. PGRI juga waktu di Dinas, angkat jempol. Mereka ucapkan terima kasih ibu Nur, Ibu Nur sudah membantu guru honorer yan seribu lebih,” tandas Nurhayati seraya menambahkan, jika ia mengajar sudah 16 tahun lamanya dengan status sebagai guru honorer.(*)

Penulis: Abdul Majid Rahman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *