Hargo.co.id, GORONTALO – Usaha keripik pisang milik warga Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, ini dikabarkan memiliki omset mencapai 30 sampai 40 juta rupiah setiap bulan.
Informasi yang berhasil dihimpun Wartawan media ini pada Jumat (24/02/2023), usaha tersebut diketahui milik Vivi Suaib, yang dulunya merupakan karyawan BUMN dan memilih resign pada 2016, serta memulai usaha kecil-kecilan dengan berjualan pisang susu keju (pisuke).

Saat diwawancarai, Vivi Suaib mengungkapkan, sebelumnya ketika pasca resign, keadaan ekonomi dan tuntutan hidup ibu satu orang anak ini mulai tidak mencukupi. Situasi tersebut oleh Vivi Suaib menjadikannya sadar hingga harus merintis usaha secara mandiri, yang bergerak di bidang makanan ringan.
“Dari sinilah saya lalu mendirikan IKM Putri. Nama itu diambil dari nama anak saya satu-satunya,” ungkap Vivi Suaib.
Lebih lanjut Vivi Suaib menuturkan, usaha keripik pisangnya itu berbahan baku pisang tanduk yang dibelinya dari petani di Gorontalo Utara dan Sulawesi Tengah.

“Jadi kita memproduksi macam-macam rasa, mulai dari keripik pisang keju, balado pisba atau perpaduan pisang balado sagela, hingga keripik pisang gula merah. Tapi yang larisnya itu pisang susu keju,” tutur Vivi Suaib.
Untuk proses produksinya sendiri Vivi Suaib menjelaskan, pertama-tama bahan baku pisang tanduk terlebih dahulu dikupas dan ditiriskan lalu selanjutnya digoreng. Setelah itu keripiknya disusun dan diberi toping susu dan keju lalu dikemas.
“Harga pisuke kemasan100 gram Rp.20.000, yang 300 gram Rp.40.000, dan untuk ukuran 500 gram Rp.65.000 per bungkus,” jelas Vivi Suaib.
Sementara itu terkait dengan legalitas, Vivi Suaib menyampaikan usahanya ini telah memiliki surat izin usaha yang sah, dan dari usahanya ini ia sekarang mampu membangun rumahnya sendiri.
“Karyawan tetap ada 4 orang, dan yang lain ada anak-anak magang, dari Kabupaten Bolaangmongondow Selatan, Kabupaten Pohuwato. Kita banyak terima anak magang. Ada juga Mahasiswa magang dari agrobisnis pertanian,” ujar Vivi Suaib.
Ibu satu orang anak itu mengatakan, dimana pada tahun 2019 sebelum Covid-19, ada mix matching di kantor Gubernur Gorontalo dengan Walikota Filipina. Saat itu mereka meminta di kirim ke Filipina dan pihaknya sempat dua kali mengirim sebelum pandemi melanda.
“Sekarang ini kita lewat projeknya enklik. Kita ada kerja sama di beberapa negara dan akhirnya kita dengan teman-teman UMKM, kita kirim ke Belgia sesuai permintaan. Kalau gabung dengan beberapa UMKM itu kemarin sampai 500 hingga1000 bungkus,” kata Vivi Suaib.
Ditambahkan Vivi Suaib, dimana untuk usaha kerepek pisang ini setiap harinya berproduksi hingga 100 bungkus per hari, terlebih jika banyak yang memesan. Selain itu ia mengaku telah mempunyai reseler besar di sejumlah wilayah sepertu Makassar, Manado dan Papua.
“Dalam sebulan, omset kami tidak akan geser dari 30 hingga 40 juta rupiah. Intinya berusaha itu harus fokus dan jalani dengan enjoy. Dunia pengusaha itu dunia tantangan, apalagi kita yang perempuan itu masih kurang. Saya pernah dapat juara umkm brilian,” tutup Vivi Suaib.(*)
Penulis: Nur Afni Tobelo/Mahasiswa Magang
Editor: Zulkifli Polimengo