Hargo.co.id, JAYAPURA – Setelah berkali-kali menghanguskan puskesmas, kelompok separatis teroris (KST) membakar gedung SMPN Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua, kemarin (14/12).
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombespol A.M. Kamal menjelaskan, pembakaran itu terjadi pada pukul 08.30 WIT. Awalnya, petugas mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali.
”Petugas langsung memantau kondisi dan situasi,” tegasnya.
Tidak berselang lama, petugas melihat kepulan asap dari arah gedung SMPN Serambakon. Petugas yang mencoba mendekat ke lokasi mendapatkan serangan berupa tembakan.
”Tembakan beberapa kali ke pos Pamrahwan,” ujarnya.
Petugas lantas membalas tembakan tersebut. Kontak tembak dengan KST pun terjadi. Kamal menegaskan, dari semua kejadian itu, petugas memastikan bahwa pelaku pembakaran dan penembakan tersebut merupakan KST.
”Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” paparnya.
Sehari sebelumnya pos Brimob Serambakon juga mengalami serangan tembakan. Selain melakukan pengejaran, petugas menjaga titik-titik yang dianggap rawan.
”Serta pintu masuk KST,” katanya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Kolonel Infantri Aqsha Erlangga mengonfirmasi, KST yang beraksi di Pegunungan Bintang adalah kelompok lama.
”Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo,” ungkap dia saat dimintai konfirmasi oleh Jawa Pos kemarin malam.
Berdasar informasi yang dia terima, kondisi dan situasi di sana masih siaga. Bahkan, tidak sedikit warga yang memilih mengungsi sementara waktu.
Aqsha menyampaikan, sebagian besar warga yang mengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.
”Mengungsi ke gereja dibantu aparat TNI-Polri,” jelas dia.
Mereka sangat terganggu lantaran KST tidak hanya membakar sekolah. Masyarakat juga diteror dengan tembakan senjata api.(JawaPos.com)