Dikonfirmasi Gorontalo Post, Deputy Manajer Hukum dan Humas PLN Suluttenggo, Jantje Rau menjelaskan bahwa pemadaman terjadi disebabkan karena proses transportasi bahan bakar terkendala cuaca, suplai sistem kelistrikan Sulutgo terganggu.
Menurutnya, bahan bakar untuk kebutuhan kapal pembangkit listrik MVPP Zeynep Sultan, yang diangkut dan didatangkan dari Kalimantan mengalami keterlambatan dikarenakan faktor cuaca selama perjalanan laut menuju Amurang.
“Ada 2 kapal angkut BBM dengan kapasitas muat masing-masing 4200 MT dan 1500 MT atau total 5700 MT yang ekuivalen dengan 6300 kL dan cukup untuk stock operasi 14 hari, yang seharusnya tiba di Amurang pada tanggal 9 Februari 2016, diperkirakan baru tiba di lokasi sekitar 12 Februari 2016,” jelasnya.
Akibatnya, pengoperasian MVPP Zeynep Sultan menjadi tidak optimal. Pembangkit listrik terapung ini hanya dapat dioperasikan 32 MW saja karena menyesuaikan stock BBM yang tersisa 300 MT yang diharapkan bisa digunakan hingga kapal angkut tiba di lokasi dan selesai proses transfer dari kapal ke kapal (ship to ship).