Delapan klub itu terpilih dari kualifikasi yang melibatkan 21 klub anggota Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL). Kualifikasi tersebut bergulir pada 10 Desember hingga 24 Januari lalu. ’’Ke-13 sisanya masuk ke Divisi II,’’ ujar Presiden LFA Nilton Gusmao.
Dalam perbincangan dengan Jawa Pos di Hotel Timor, Dili, 23 Februari lalu, Nilton mengakui ada peran pamannya, Kay Rala Xanana Gusmao, di balik prakarsa LFA. Xanana yang kini menjabat menteri perencanaan pembangunan nasional membuka jalan sinergi LFA dengan pemerintah Timor Leste.
Tidak hanya menggerakkan pembangunan stadion di Timor Leste, berkat Xanana pulalah pemerintah Timor Leste berani berinvestasi besar-besaran bagi klub sepak bolanya. ’’Karena kompetisi sepak bola ini juga wujud dari impian beliau,’’ sebutnya.
Untuk musim pertama LFA ini, pemerintah Timor Leste menggelontorkan USD 525 ribu atau senilai Rp 6,8 miliar ke pundi-pundi 21 klub kontestan kompetisi, 8 di Divisi Utama dan 13 di Divisi II. Masing-masing mendapat dana pancingan USD 25 ribu (Rp 325 juta).