Example 728x250 Example 728x250

Omset Penjualan Genset Meningkat

×

Omset Penjualan Genset Meningkat

Sebarkan artikel ini
Sering terjadinya pemadaman listrik, beberapa toko penjualan genset terlihat ramai. Masyarakat pun banyak yang membeli genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumahnya.(ahmadlaya/gorontalopost)

Hargo.co.id GORONTALO – Krisis listrik yang terjadi di Gorontalo akhir-akhir ini memang bawaannya kerugian bagi masyarakat. Bicara soal rugi, rupanya tidak seluruhnya merasa dirugikan. Ada pihak-pihak yang diuntungkan dengan “event” mati lampu ini.

badan keuangan

Seperti pengakuan beberapa toko penjual genset di Gorontalo, mereka tidak membantah penjualan genset meningkat dari dua hingga tiga kali lipat selama musim byar-pet belakangan ini. Beberapa toko mesin yang menjual genset di kompleks pertokoan Karsa Utama contohnya.

Seperti pengakuan Risky di toko Abadi Motor. Menurutnya, penjualan genset mengalami peningkatan, terutama yang memiliki kekuatan mulai dari 1000 Watt hingga 2000 Watt.

badan keuangan

“Memang akhir-akhir ini cukup banyak yang ba beli. Mungkin karena sekarang lagi pemadaman,” kata Risky. Umumnya, kata dia, para pembeli dari kalangan menengah atas dan usahawan atau industri rumahan. “So tentu ini orang yang bajualan malam tidak mau turun omset hanya karena tidak ada listrik,” cetusnya.

Lain lagi dengan Muslimah, pedagang toko Maju Ban. Menurutnya, kalau musim pemadaman lagi gila-gilaan, sehari tokonya bisa menjual 2 genset berbagai tipe. “Tidak biasanya. Sehari kita bisa menjual sampai 2 genset. Memang saya akui, omzet penjualan meningkat hehehe,” ujarnya sembari tertawa renyah.

Namun berbeda dengan pengakuan Sandra dari toko Mega Buana. Dia mengatakan, penjualan genset di tokonya berjalan normal seperti biasa. Hanya saja, yang paling banyak masuk adalah orderan servis genset. “Memang, selain menjual genset, kami juga menerima servis. Akhir-akhir ini, banyak sekali yang memperbaiki genset mereka. Ada yang sudah lama dan ada yang mengganti kerusakan,” jelasnya.

Selain genset, masyarakat menengah kebawah yang belum mampu membeli genset pun mengalihkan perhatiannya kepada lampu cars otomatis. Alimudin, salah seorang penjual keliling lampu cars otomatis mengaku saat ini lampu cars miliknya banyak sekali peminatnya, akhir-akhir ini. Bahkan, saking banyaknya permintaan warga, stok lampu cars miliknya beberapa kali habis, “Itupun saya sudah naikkan sedikit harganya. Sebenarnya harga jualnya Rp 75 Ribu. Namun, karena banyak orang yang suka, saya naikkan jadi Rp 90 Ribu. Tapi tetap habis,” akunya.

Lampu cars miliknya kebanyakan dipesan langsung di Makassar dan Surabaya. Bahkan, jika stok belum ada, terkadang dia mengambil dari beberapa toko dan menjualnya kembali secara berkeliling. “Sejak seminggu ini, sehari saya bisa menjual sampai 45 unit. Paling tinggi 55 unit lampu cars,” tandasnya.(TR28/axl/hargo)